REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jabar mengklaim sempat menemui para mahasiswa yang berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Jabar Kota Bandung, belum lama ini. Namun, upaya berkomunikasi yang dilakukan anggota DPRD Jabar tersebut mendapat penolakan dari massa pendemo.
‘’Pertama, ada tiga orang anggota dewan yang datang ke mereka (pendemo) tetapi ditolak, terus kita coba lagi," ujar​ Wakil Ketua DPRD Jabar Sementara Tetep Abdulatip. Upaya kedua dilakukan oleh dua anggota DPRD Jabar, sambung dia, kembali ditolak oleh massa pendemo.
Hingga kini, pihaknya tidak mengetahui alasan massa pendemo menolak kehadiran anggota DPRD Jabar. Menurut Tetep, pada Selasa (24/9) juga sejumlah anggota DPRD Jabar, di antaranya Rafael Situmorang sudah siap menerima perwakilan mahasiswa yang berunjuk rasa, namun kembali ditolak.
‘’Kami siap berkomunikasi, ada Pak Ruhiyat, Pak Abdul Hadi, Pak Rafael, dan Pak Buki Wibawa, namun mahasiswa enggak mau," paparnya. Tetep mengaku prihatin dengan unjuk rasa mahasiswa yang berakhir ricuh dan menimbulkan sejumlah korban luka-luka. Tetep mengimbau para mahasiswa dan pendemo lainnya menyampaikan aspirasinya dengan bijaksana, tanpa harus ricuh.