Rabu 25 Sep 2019 15:54 WIB

Siswa STM Lempari Gedung DPR dengan Batu

Siswa STM melemparkan batu yang berasal dari lintasan kereta api

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Esthi Maharani
Siswa STM melempari batu ke halaman Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (25/9).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Siswa STM melempari batu ke halaman Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (25/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kericuhan kembali terjadi di sekitar Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Kali ini massa berasal dari siswa sekolah teknik menengah (STM) atau sekolah menengah kejuruan (SMK) yang belum diketahui tujuannya.

Berdasarkan pantauan, massa siswa STM melakukan mulai melakukan pelemparan batu pada pukuk 15.20 WIB. Mereka menggunakan batu yang berasal dari lintasan kereta api yang berada dekat Stasiun Palmerah. Petugas kepolisan juga sudah berjaga di halaman Gedung DPR. Sesekali, mereka melontarkan gas air mata untuk memecah massa siswa STM.

Namun, massa yang tak terima seakan tak memedulikan perihnya gas air mata yang dilontarkan polisi. Bahkan, mereka terus melempari halaman Gedung DPR dengan batu dan petasan.

Puluhan siswa sekolah teknik menengah (STM) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tampak berkumpul di sekitar Gedung DPR, Senayan, Jakarta. Mereka bertujuan untuk menggelar aksi yang mengangkat tema "Menyuarakan Kebenaran dan Melawan Ketidakadilan".

Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Harry Kurniawan mengatakan, siswa-siswa STM tersebut menerima pesan berantai untuk melakukan aksi di Gedung DPR. Namun, tidak jelas tujuan utama mereka terkait aksi hari ini.

"Dari pesannya saya tanyakan kepada mereka satu persatu tujuannya apa mereka, tidak ada yang tahu. Jadi nanti semuanya sudah kita bawa ke Polda Metro Jaya," ujar Harry di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (25/9).

Harry menjelaskan, pihaknya telah melakukan pengawasan dan penyisiran di sejumlah titik sekitar Kompleks Parlemen. Dalam kegiatan tersebut, petugas kepolisian menemukan senjata tajam dan petassn yang dibawa oleh siswa STM.

Mayoritas massa STM yang berkumpul di sekitar Kompleks Parlemen, berasal dari Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Tangerang. Bahkan, terdapat sejumlah siswa yang berasal dari Karawang.

"Tadi kita temukan ada beberapa membawa petasan kembang api, besi panjang juga. Nanti kita dalami motifnya apa," ujar Harry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement