Rabu 25 Sep 2019 00:57 WIB

Level Bahaya, BSMI Imbau Warga Korban Asap tak Keluar Rumah

Saat ini aktivitas warga Pekanbaru di luar masih sangat tinggi.

Posko bersama BSMI Riau.
Foto: Dok BSMI
Posko bersama BSMI Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) mengimbau warga terdampak kabut asap tidak keluar rumah bila tidak ada kepentingan mendesak.

Ketua BSMI Riau,  Dr Arisman Adnan mengatakan data Air Quality Index (AQI) di Pekanbaru per Selasa (24/9) masih di atas 500 atau level berbahaya. Secara medis, papar Arisman, kondisi ini tidak sehat untuk pernafasan.

"Saat ini aktivitas warga di luar masih sangat tinggi. Bila dalam dua hari ini hujan tidak ada maka kami diperkirakan semakin banyak masyarakat yang jadi korban," papar Dr  Arisman di Posko Gabungan, Selasa (24/9).

Posko Gabungan BSMI Riau dan sejumlah lembaga filantropi lainnya di Jalan SM Amin No. 99C Pekanbaru yang baru beroperasi Senin (23/9) langsung dipenuhi pasien.

Arisman melihat kebanyakan warga tidak tertampung di beberapa posko yang sudah dibuat pemerintah maupun lembaga kemanusiaan lain. "Secara umum kena ISPA dan perlu asupan oksigen. Banyak yang datang ke posko setelah dapat oksigen merasa segar mereka balik pulang," ungkap Arisman dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (24/9).

Arisman menyarankan jika warga di rumah tidak memiliki masker yang memadai dapat menggunakan kain yang sudah dibasahi. Sebab, kondisi saat ini asap sudah masuk ke hampir semua rumah-rumah warga. Pihaknya mengatakan BSMI menyediakan masker N95 gratis bagi  setiap warga yang datang ke posko gabungan.

Diungkapkannya  saat ini yang paling diperlukan di posko kesehatan adalah ketersediaan oksigen dan alat penjernih udara (air purifier). Saat ini alat penjernih udara untuk ruangan besar sudah habis dan harus menunggu datangnya dari luar daerah.

"Padahal banyak rumah dan posko memerlukan. Di Posko BSMI saja sudah ada empat keluarga yang tinggal. Kami akan segera buka lantai dua dalam dua hari ke depan," jelas dosen Statistik Universitas Riau ini.

Sebelum mendirikan posko, BSMI Riau mengadakan mobile clinik di beberapa kabupaten yang dekat dengan titik api seperti Kampar dan Pelalawan. "Setelah ada posko 24 jam di Pekanbaru, mobile clinik akan terus jalan setiap akhir pekan dengan membawa dokter, perawat, oksigen dan nebulizer. Sebab banyak warga di luar Pekanbaru yang juga perlu pertolongan," papar Arisman.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement