Selasa 24 Sep 2019 18:18 WIB

Atasi Sampah Plastik, Banyuwangi Gandeng Babinsa TNI AD

Pelibatan ini untuk mendorong masyarakat membiasakan bersih dan tidak membawa plastik

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas
Foto: Pemkab Banyuwangi
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI – Komitmen Pemkab Banyuwangi untuk memerangi sampah plastik terus dilakukan dari level paling bawah. Kali ini Pemkab melibatkan unsur Bintara Pembina Desa (Babinsa) Tentara Nasional Indonesia (TNI) AD akan memerangi sampah plastik di desa- desa.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan pemkab telah melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama dengan pihak Komando Distrik Militer (Kodim) 0825/Banyuwangi untuk melakukan pengelolaan kebersihan jalan sungai dan jalan di Banyuwangi. Dalam PKS tersebut, pihak TNI AD dan pemkab akan bersepakat melakukan upaya pengurangan sampah plastik.

“Kami serius mengurangi produksi sampah plastik. Namun, pemkab tidak bisa bekerja sendirian mengatasi masalah ini, kami butuh dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, kami menggandeng Babinsa TNI untuk turut bersinergi menggerakkan warga di tingkat kelurahan dan desa untuk membantu masyarakat menanggulangi sampah plastik,” kata Bupati Anas, Senin (23/9).

Anas mengaku kedekatan Babinsa dengan warga menjadi poin penting bagi pemkab untuk kampanye pengurangan sampah plastik. Pelibatan ini, lanjut Anas, untuk mendorong masyarakat membiasakan bersih dan tidak membawa sampah plastik dimana-mana.

“Babinsa bisa berkeliling ke lokasi-lokasi yang disinyalir sebagai transaksi pembuangan sampah plastik. Bisa ditempat keramaian, seperti alun-alun, pasar, sekolah dan pusat-pusat bermain. Target dari kegiatan ini  tidak ada lagi sampah plastik. Dengan begitu seluruh desa di Banyuwangi bersih dan bebas sampah plastik,” ujarnya.  

Sebagai reward atas kerja babinsa ini, lanjut Anas, pihaknya telah menyiapkan hadiah untuk babinsa yang telah membantu masyarakat. “Bagi babinsa yang aktif dalam kegiatan menanggulangi sampah plastik ini kami akan hadiahi satu sepeda motor,” kata Anas.   

Banyuwangi sendiri telah mencanangkan sebagai daerah yang bebas sampah plastik pada 17 Agustus 2019 lalu. Langkah konkret untuk menggunakan bahan ramah lingkungan juga telah dilakukan. Baik di lingkungan pemerintah daerah, sekolah, hingga di setiap festival daerah. Mulai penggunaan tumbler hingga tempat makanan dan minuman non plastik sekali pakai.

Sinergi antara Pemkab dan TNI dalam masalah isu lingkungan tersebut telah tertuang dalam sebuah Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Sekretaris Daerah Banyuwangi Mujiono dan Komandan Kodim 0825 Banyuwangi, Letnan Kolonel (Letkol) Inf Yuli Eko Purwanto pada 19 September 2019 lalu.

Letkol Inf Yuli Eko Purwanto mengatakan pihaknya mendukung upaya pemkab melakukan kampanye pengurangan sampah plastik. Dandim telah mengimbau kepada jajarannya untuk membangun sinergi bersama perangkat kecamatan dan perangkat desa setempat untuk menyukseskan program. Dia pun mengimbau kepada jajaran Kodim 0825 mulai tingkat Danramil hingga desa untuk menyukseskan program ini.

“Kami dukung program pemerintah daerah untuk membuat Banyuwangi semakin bersih dan nyaman, khususnya dari sampah plastik. Dengan membuat masyarakat sadar akan bahaya sampah bagi keberlanjutan lingkungan maupun kesehatan,” kata Letkol (Inf) Yuli.

Ditambahkan Sekretaris Daerah Banyuwangi Mujiono, sebagai tahap awal, program ini akan diawali di 12 kecamatan. Di antaranya, Kecamatan Banyuwangi, Giri, Glagah, Licin, Kabat, Rogojampi, Muncar, Srono, Gambiran dan Kecamatan Genteng.

“Kecamatan-kecamatan ini yang merupakan kecamatan perlintasan yang paling sering dilalui baik oleh warga maupun wisatawan. 12 kecamatan ini juga jadi pilot project bagi kecamatan lainnya,“ ujar Mujiono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement