Selasa 24 Sep 2019 17:57 WIB

Aparat TNI Ikut Perkuat Pengamanan Gedung DPR

Pasukan TNI mengamankan pintu sisi kanan gedung DPR/MPR.

Aksi massa mahasiswa di depan gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (24/9).
Foto: Febryan A
Aksi massa mahasiswa di depan gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (24/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota TNI memperkuat pengamanan di gerbang Gedung DPR/MPR RI yang sudah dijebol pendemo menolak Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP). Pantauan di lokasi, Selasa (24/9), pasukan TNI itu mengamankan pintu sisi kanan pintu guna mengantisipasi pendemo masuk ke area Gedung DPR/MPR RI.

Diketahui, aksi massa menolak RKUHP dan rancangan undang-undang lainnya berlangsung ricuh di depan Gedung DPR RI. Sekitar pukul 16.15 WIB, massa marah akibat mereka tak diperbolehkan masuk ke dalam Gedung DPR. Selain itu, tidak adanya pimpinan DPR yang menemui mereka, menbuat amarah massa semakin menjadi.

Baca Juga

Puncaknya terjadi pada pukul 16.20 WIB, saat massa mulai berusaha merusak pagar Gedung DPR. Dan akhirnya, dua pagar berhasil dirobohkan oleh massa.

Water cannon yang sudah sedari tadi dipersiapkan mulai dioperasikan. Air pun ditembakkan ke arah pagar yang rusak tersebut, agar massa tak merangsek masuk.

Namun, massa yang marah mulai melempari halaman Gedung DPR dengan batu dan botol ke arah polisi yang bertugas. Saat ini, situasi dan kondisi masih berlangsung ricuh.

Polisi juga telah menembakan gas air mata ke arah massa. Namun, situasi tak kunjung kondusif. Justru, massa mulai mengamuk dengan melempari halaman Gedung DPR RI dengan batu dan botol.

Gas air mata ditembakan polisi sekitar pukul 16.20 WIB. Ribuan demonstran pun akhirnya berhamburan untuk menyelamatkan diri. Mereka berlarian ke badan Jalan Tol S Parman.

"Cukup, adik-adik. Anggota kita tidak melawan, jangan terprovokasi," Ujar kapolres Jakarta Pusat, Herry Kurniawan di lokasi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement