Rabu 25 Sep 2019 04:35 WIB

Damkar Tasik Mengaku Terkendala Fasilitas

Damkar Tasik mengaku hanya miliki empat armada untuk awasi 351 desa di 39 kecamatan

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com
 Armda Satpol PP-Damkar Kabupaten Tasikmalaya
Armda Satpol PP-Damkar Kabupaten Tasikmalaya

TASIKMALAYA, AYOBANDUNG.COM -- Berdasarkan data dari Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Tasikmalaya, hingga September 2019 tercatat ada 58 Bencana kebakaran dengan jumlah kerugian Rp. 6,1 miliar. Jumlah ini, menjadi pertanda wilayah Kabupaten Tasikmalaya rawan terjadinya kebakaran.

Namun kerawanan kebakaran ini tidak ditopang dengan sarana dan prasarana kebakaran yang memadai. Bayangkan saja, dari jumlah wilayah yang mencapai 351 Desa yang berada di 39 Kecamatan, Satpol PP-Damkar hanya memiliki lima armada, empat armada diantaranya dalam kondisi layak jalan dan bisa beroperasi. Sementara satu armada mengalami kerusakan pompa pemadam sehingga tidak bisa beroperasi secara maksimal.

"Kalau dilihat kita mempunyai kerawanan tinggi dalam bencana kebakaran. Sampai bulan ini saja ada 58 kejadian kebakaran," papar Kabid Kebakaran dan Penyelamatan Satuan Satpol PP - Damkar, Wawan Setiawan kepada Ayotasik.com, Selasa (24/9/2019).

AYO BACA : Puskesmas Puspahiang Tasik Disidak, Ribuan Obat Kedaluwarsa Ditemukan

Bukan hanya armada, jumlah personil pemadam kebakaran pun tidak jauh berbeda. Saat ini, hanya ada 20 personil pemadam kebakaran yang siap bertugas. Jumlah itu, kata Wawan, jauh dari kata ideal untuk mencakup luas wilayah Kabupaten Tasikmalaya.

"Bayangkan jika terjadi kebakaran diwilayah selatan, kita menempuh jarak 70 km. Kita kesana sudah habis. Padahal SOP nya itu 15 menit sudah harus sampai lokasi atau radius 7,5 km," papar Wawan.

Kondisi jauhnya lokasi dan terbatasnya sarana prasarana ini tidak jarang mendapatkan cemoohan dari masyarakat maupun korban kebakaran. Bahkan, kata Wawan, petugasnya pernah diusir saat tiba dilokasi kebakaran yang sudah hangus rata dengan tanah.

AYO BACA : Cegah Obat Kedaluwarsa, DPRD Tasik Minta Seluruh Puskesmas Dievaluasi

"Pernah terjadi kita di usir, kita dicemooh karena terlambat. Kami ingin maksimal membeeikan pelayanan tapi kami juga terkendala fasilitas dan jarak. Jadi kami mengharapkan masyarakar untuk mengerti kondisi kami," tambah Wawan.

Pembentukan Relawan Kebakaran Dan Pos Damkar

Wawan menyadari, masyarakat saat ini menuntut untuk mendapatkan pelayanan maksimal dari aparatur pemerintahan termasuk pelayanan saat terjadinya kebakaran. Guna memberikan pelayanan maksimal itu, kata Wawan, pihaknya sudah merancang pemberntukan Pos Damkar di sembilan titik. Diantaranya di Kecamatan Ciawi, Singaparna, Taraju, Karangnunggal, Cipatujah, Rajapolah, Manonjaya, Sukaraja dan Cikatomas. Nantinya di setiap Pos Damkar itu, stanby selama 24 jam dua armada dan 14 personil.

"Kita sudah buat pengajuannya kepada Pemerintah, mudah-mudahan ini terealisasi. Karena kalau seperti saat ini, pos hanya ada di Pos utama sulit mengejar jjka ada kebakaran yang jauh," ungkap Wawan.

Selain mengajukan usulan pembentukan sembilan Pos damkar, lanjut Wawan, pihaknya juga akan membentuk relawan kebakaran ditiap Desa. Nantinya, relawan kebakaran ini terjun pertama kali ke lokasi kebakaran sambil menunggu kedatanfan armada damkar.

"Jadi seperti relawan BPBD, saat kebakaran ada yang mencover terlebih dahulu sambil menunggu armada tiba dilokasi," pungkas Wawan.

AYO BACA : Sejak Januari, 58 Kebakaran Landa Tasik dengan Kerugian Rp6,1 Miliar

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement