REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko meminta para pemimpin daerah di Papua dan Papua Barat menjaga stabilitas wilayahnya. Hal ini disampaikan Moeldoko saat bertemu dengan anggota DPRD Papua dan Papua Barat serta Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo di kantor KSP, Jakarta, Selasa (24/9) pagi ini.
"Sudah menjadi kewajiban kita semuanya untuk menjaga situasi, harus stabil," ujar Moeldoko.
Ia menyampaikan kondisi keamanan di Papua juga merupakan bagian dari stabilitas negara. Tanpa stabilitas keamanan, maka negara tak akan mampu melakukan pembangunan. "Juga demikian, di daerah, kalau di daerah tidak stabil maka terlalu sulit bisa membangun daerah," tambahnya.
Mantan Panglima TNI itu juga menyampaikan keprihatinan pemerintah atas peristiwa kerusuhan yang kembali terjadi di Kota Wamena, Papua. Bahkan kerusuhan yang berujung pada pembakaran sejumlah gedung dan rumah warga itu juga menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
"Ini sungguh sangat prihatin, apakah itu masyarakatnya, apakah itu aparatnya kita sungguh sangat prihatin," kata Moeldoko.
Ia menegaskan, pemerintah akan terus membuka diri untuk berkomunikasi dengan masyarakat Papua sehingga berbagai permasalahan dapat diselesaikan dengan baik.
"Karena saya mendampingi bapak Presiden, kita komunikasi, saya membuka diri sepenuhnya. Pintu kami terbuka, sepenuhnya, karena semua persoalan bisa diselesaikan dengan sebaik-baiknya," tegas dia.
Sebagai wakil rakyat, lanjut Moeldoko, harus mampu menyampaikan aspirasi dan keluhan masyarakat Papua. Sehingga berbagai permasalahan dapat ditangani dengan baik dan masyarakat bisa mendapat perubahan.
"Untuk itu dengan pasti seluruh masyarakat Papua dan Papua barat ingin mendapatkan perubahan, perubahan pelayanan, perubahan apapun. Kita menginginkan suatu perubahan sangat baik," ucapnya.