Senin 23 Sep 2019 17:18 WIB

Rektor Brawijaya Bantah Kerahkan Mahasiswa

Rektor Brawijaya mengatakan tidak pernah meminta mahasiswa berdemo.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Indira Rezkisari
Ribuan mahasiswa Malang melakukan aksi atas kebijakan dan sejumlah aturan yang tengah digodok pemerintah dan anggota legislatif RI di Halaman Gedung DPRD dan Balai Kota Malang, Senin (23/9).
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Ribuan mahasiswa Malang melakukan aksi atas kebijakan dan sejumlah aturan yang tengah digodok pemerintah dan anggota legislatif RI di Halaman Gedung DPRD dan Balai Kota Malang, Senin (23/9).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Rektor Universitas Brawijaya (UB), Profesor Nuhfil Hanani, membantah telah menyerukan aksi demonstrasi di halaman Gedung DPRD dan Balai Kota Malang, Senin (23/9). Pesan meme yang viral di media sosial (medsos) bukan pernyataan dia.

Di dalam pesan viral, Rektor UB tertulis telah menyerukan para mahasiswa agar memindahkan seluruh kegiatan perkuliahan di UB ke depan Gedung DPRD. Kegiatan ini ditunjukkan sebagai aksi penolakan terhadap RUU kontroversial yang dibahas DPR RI.

Baca Juga

Menyikapi pesan bohong tersebut, Nuhfil pun memberikan tiga pesan klarifikasinya. Pertama, ia mengaku tidak pernah memberikan pernyataan apapun terkait demonstrasi. Dia juga tak pernah meminta mahasiswa untuk memindahkan kegiatan perkuliahan ke Gedung DPRD.

"Perkuliahan di Universitas Brawijaya tetap diselenggarakan dengan normal tanpa ada pemindahan kegiatan perkuliahan," tegas Nuhfil, Senin (23/9).

Seperti diketahui, ribuan mahasiswa dan masyarakat mengadakan aksi demonstrasi di halaman Gedung DPRD dan Balai Kota Malang, Senin (23/9). Kegiatan yang dihadiri peserta dari berbagai kampus, organisasi dan profesi ini menyerukan aksi penolakan terhadap aturan yang tengah digodok pemerintah. Salah satunya perihal RUU KUHP yang isinya dianggap bermasalah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement