Senin 23 Sep 2019 11:47 WIB

Mendagri: Saya tak Pernah ke Luar Negeri Selama Jadi Menteri

Mendagri mengaku sibuk mempersiapkan Pemilu

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Esthi Maharani
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, memberikan keterangan usai peresmian tahapan Pilkada Serentak 2020 di JCC, Jakarta, Senin (23/9). Tjahjo menegaskan ada sejumlah daerah yang masih belum menuntaskan anggaran pelaksanaan pilkada.
Foto: Republika/Dian Erika Nugraheny
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, memberikan keterangan usai peresmian tahapan Pilkada Serentak 2020 di JCC, Jakarta, Senin (23/9). Tjahjo menegaskan ada sejumlah daerah yang masih belum menuntaskan anggaran pelaksanaan pilkada.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, mengaku menjadi satu-satunya menteri yang selama hampir lima tahun menjabat tak pernah berkunjung ke luar negeri. Hal itu diakuinya karena sibuk mempersiapkan pemilu. 

Pengakuan Tjahjo tersebut sampaikan saat memberi sambutan dalam peresmian tahapan Pilkada 2020 di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (23/9). Tjahjo memuji  kinerja jajaran KPU RI yang hampir lima tahun ini mempersiapkan dan menjadi penanggungjawab pelaksanaan Pemilu. Sebagai Mendagri, ia turut menyiapkan Pemilu bersama dengan KPU.

"Bersama saya Kemendagri juga sama, hampir tiga tahun urusan Undang-undang rapat dengan DPR sampai Peraturan KPU pun juga dibahas dengan DPR," kata Tjahjo.

Tjahjo lantas mengungkapkan,dirinya tak pernah berkunjung ke luar negeri selama lima tahun menjabat menteri. Ia mengaku takut jika sewaktu-waktu terjadi masalah ketika meninggalkan Indonesia.

"Jadi Pak Arief (Ketua KPU Arief Budiman), saya mungkin satu-satunya menteri  yang sampai lima tahun besok mau selesai ini tidak pernah berkunjung ke luar negeri. Meninggalkan satu hari pun takut kalau ada masalah-masalah yang ada," kata Tjahjo seraya tertawa.

Tjahjo melanjutkan, Pemilu 2019 yang meliputi Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif memang diwarnai dengan berbagai dinamika. Salah satunya menimpa Ketua KPU Arief Budiman yang sampai menerima ancaman dan dilaporkan ke polisi.

Namun demikian, menurut Tjahjo, penyelenggaraan Pemilu 2019 dapat berlangsung dengan baik. "Kami menjamin, pemerintah menjamin, bahwa PKPU itu disusun tidak ada satu kalimat pun yang menyimpang dari UU yang ada," tambahnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement