REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sejumlah elemen mahasiswa akan menggelar aksi unjuk rasa di Jalan Gejayan Yogyakarta dengan gerakan Gejayan Memanggil. Namun, beberapa saat menjelang aksi, kampus-kampus di DIY menerbitkan surat penolakan untuk ikut serta dalam aksi unjuk rasa tersebut.
Universitas Gadjah Mada (UGM) menerbitkan surat pernyataan yamg ditandatangani langsung rektor UGM. Surat yang sudah beredar di grup-grup WA dikonfirmasi Kepala Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani.
"Benar mas," kata Iva, Senin (23/9) pagi.
Dalam surat tersebut, Rektor UGM Panut Mulyono menegaskan, tidak terlibat dan tidak mendukung aksi mahasiswa. Dia menyatakan kegiatan akademik tetap berjalan biasa dan meminta sivitas akademika beraktivitas seperti biasa.
"Partisipasi terhadap aksi tersebut diminta untuk tidak melibatkan UGM dalam bentuk apapun dan segala hal yang dilakukan atas aksi tersebut menjadi tanggung jawab pribadi," ujar Panut.
Surat serupa diterbitkan oleh rektor kampus-kampus lain di Yogyakarta seperti rektor Universitas Sanata Dharma Johanes Eka Priyatma. Surat dari Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) yang ditandatangani Rektor UKDW Henry Feriadi. Kemudian, Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang ditandatangani Rektor Atma Jaya Yoyong Arfiadi.
Sebagian besar menekankan aksi-aksi apapun yang akan digelar dengan tajuk Gejayan Memanggil tidak melibatkan kampus. Sebagian, mengimbau kepada semua pihak bersikap tenang menanggapi pro-kontra yang terjadi.