Jumat 20 Sep 2019 15:43 WIB

Hotel, Resto, dan Ritel di Bali akan Didiskon Besar-besaran

Bulan Oktober, hotel, resto, dan ritel di Bali akan tawarkan diskon besar-besaran.

Bali kini menawarkan akomodasi pariwisata baru, yaitu hotel berkonsep tiga dimensi. Satu-satunya hotel yang mengusung konsep tersebut di Bali, bahkan di Indonesia saat ini adalah Rhadana Hotel Kuta.
Foto: Republika/Mutia Ramadhani
Bali kini menawarkan akomodasi pariwisata baru, yaitu hotel berkonsep tiga dimensi. Satu-satunya hotel yang mengusung konsep tersebut di Bali, bahkan di Indonesia saat ini adalah Rhadana Hotel Kuta.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pengusaha hotel, restoran, dan ritel di Bali akan menawarkan diskon besar-besaran mulai Oktober 2019. Pesta diskon itu merupakan bagian dari program "Great Bali Xperience 2019" untuk mengakselerasi kunjungan wisatawan ke Pulau Dewata.

"Jika Great Bali Xperience (GBX) 2019 ini bisa dilakukan efektif, kami yakin akan menaikkan okupansi hotel di Bali yang saat ini berkisar 50-60 persen," kata Ketua Umum Masyarakat Sadar Pariwisata Panca R Sarungu di sela-sela sosialisasi GBX 2019 di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali di Denpasar, Jumat.

Baca Juga

Panca mengatakan, setiap tahun ada beberapa pola low season kunjungan wisatawan ke Bali. Namun, selama ini tidak banyak yang bisa dilakukan kalangan industri.

"Padahal, sebenarnya banyak hal yang dilakukan dengan kolaborasi industri-industri di Bali. Bagaimana kita bersama-sama mau melepas ego dan ngayah berkontribusi untuk mendorong pariwisata," ucap Panca yang juga sebagai inisiator bersama GBX 2019 itu.

Panca mengingatkan betapa besarnya multiplier effect dari sektor pariwisata bagi sektor lainnya. Seperti yang diakui pengusaha ritel bahwa kenaikan atau penurunan okupansi hotel, telah berdampak pada spending atau tingkat pengeluaran masyarakat.

"Kalau okupansi bagus pada kuartal ketiga, pengeluaran masyarakat di kuartal keempat juga meningkat. Tetapi, kalau okupansi pada kuartal keempat menurun, spend pada kuartal pertama tahun berikutnya juga menurun. Karena kebanyakan masyarakat Bali memang mendapatkan penghasilan dari sektor pariwisata," ujarnya pada acara yang dihadiri kalangan industri pariwisata, restoran, dan ritel itu.

Diskon atau potongan harga yang bisa dinikmati konsumen dalam GBX 2019 yang dimulai dari Oktober hingga awal Desember 2019 dapat mencapai 50 persen. Untuk peluncurannya direncanakan pada akhir September oleh Gubernur Bali Wayan Koster.

"Diskon yang ditawarkan ritel, khususnya pada produk-produk yang berhubungan dengan sektor pariwisata," katanya.

Menurut Panca, GBX 2019 itu tak hanya untuk menjaring wisatawan asing, namun juga wisatawan domestik yang mudah digoda dengan impulse buying atau pembelian tanpa rencana. Ia mengatakan, wisatawan domestik yang sebelumnya tidak mau berwisata ke suatu tempat, bisa mendadak menyiapkan perjalanannya begitu melihat harga murah.

"Orang Indonesia tidak seperti orang Eropa yang menyiapkan perjalanannya 5-6 bulan sebelumnya, sedangkan kita kalau ada diskon, ada murah, langsung berangkat," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement