REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi melakukan soft launching OsingPay, aplikasi transaksi keuangan berbasis daring. Aplikasi ini sebagai upaya Banyuwangi mendorong melakukan transaksi nontunai terhadap warganya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, alat transaksi elektronik sudah menjadi tren pembayaran di era sekarang yang memberikan manfaat cepat dan bisa dilakukan dimana saja.
“Sebagai daerah yang ramah teknologi Banyuwangi juga tidak akan melewatkan manfaat alat transaksi elektronik tersebut. Apalagi OsingPay ini mengusung unsur kelokalan,” kata Bupati Anas saat melakukan soft launching di Banyuwangi, Kamis (19/9).
Hadir dalam acara tersebut Ustaz Yusuf Mansur, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jember Hestu Wibowo dan Direktur Resiko Bisnis Bank Jatim Rizyana Mirda.
Berbeda dengan alat transaksi elektronik lainnya yang milik korporasi, OsingPay merupakan alat transaksi elektronik yang diusung oleh daerah. Nama OsingPay diambil dari kata Osing yang dikenal sebagai suku asli Banyuwangi.
“Peluncuran Osingpay ini bukan nilai transaksinya yang kami kejar, tapi inilah langkah kecil Banyuwangi dalam menatap masa depan di tengah perkembangan teknologi dunia yang begitu pesat. Selain itu, value yang dimiliki OsingPay akan menjadi investasi dari warga Banyuwangi sendiri,” ujar Anas.
“Kami berharap ini mendorong inklusi keuangan di Banyuwangi, juga mendidik warga untuk melek keuangan," ujar Anas.
Ke depan, OsingPay ini akan diaplikasikan di pedagang pasar tradisional Banyuwangi. Pengunjung pasar diharapkan akan terbiasa menggunakan pembayaran non tunai. "Ini sebagai upaya kami untuk menciptakan cashless society. Ibu-ibu akan terbiasa menggunakan dompet digital ini," jelas Anas.