BANDUNG WETAN, AYOBANDUNG.COM--Sejumlah mahasiswa Universitas Pasundan menggelar aksi unjuk rasa di Halaman Gedung Sate, Kamis (19/9) sore.
Koordinator aksi, Rajo Galan mengatakan aksi ini menyoroti pencapaian atas kepemimpinan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum atau "Rindu" selama setahun ke belakang di Jawa Barat. Menurutnya, belum ada pencapaian dari program-program yang telah dijanjikan pasangan tersebut.
AYO BACA : Ridwan Kamil Sebut Pembangunan Dirasakan di Tahun Ketiga
"Berbicara PPDB online, saya tantang untuk buka dan sinkronkan dengan data yang ada hari ini," ujarnya saat ditemui usai aksi, Kamis (19/9).
Selain soal PPDB, kata dia nasib guru honorer di Jawa Barat pun masih memprihatinkan. Pasalnya pengabdian yang mereka berikan tidak sebanding dengan upah yang diterima, bahkan cenderung sangat kurang.
AYO BACA : Setahun Emil-Uu, Pariwisata Digenjot Jadi Penggerak Ekonomi Jabar
"Berbicara guru honorer, mereka upahnya jam mati dan jam hidup. Kerja selama satu bulan tapi dibayar satu minggu. Kami juga menyoroti soal infrastruktur dan lainnya," katanya.
Rajo mengatakan gembar-gembor keberhasilan selama satu tahun menjabat, tidak berdasarkan parameter yang jelas. Menurutnya jangan sampai hanya seremonial saja, tetapi dampak yang dirasakan oleh masyarakat.
"Terkait parameter dan indikator Jabar Juara Lahir Batin itu apa, jangan sampai ngawang-ngawang dan terkesan hari ini seremonial saja," sebutnya.
Ditambahkannya aksi ini merupakan bentuk kontrol dan pengingat kepada Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum agar menjalankan program-program dengan baik dan sesuai koridor, sehingga efeknya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
"Apa yang telah dijanjikan kami mengingatkan, dan kontrol kebijakan. Kami tidak ingin berbicara hasil tapi apa yang telah dijanjikan dan berdampak pada kesejahteraan umum," pungkasnya.
AYO BACA : Infografis: Hasil Survei Instrat, RK-Uu Dinilai Bawa Jabar Lebih Baik