Kamis 19 Sep 2019 19:59 WIB

Polda Riau Tetapkan 53 Tersangka Kasus Karhutla

Polda Riau menerima 51 laporan polisi terkait kasus karhutla di wilayah hukumnya.

Yurada memakai alat bantu oksigen saat dirawat di posko kesehatan warga terdampak kabut asap di Balai Rehabilitasi Sosial Anak Memerlukan Perlindungan Khusus Kementerian Sosial, Pekanbaru, Riau, Kamis (19/9).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Yurada memakai alat bantu oksigen saat dirawat di posko kesehatan warga terdampak kabut asap di Balai Rehabilitasi Sosial Anak Memerlukan Perlindungan Khusus Kementerian Sosial, Pekanbaru, Riau, Kamis (19/9).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Polda Riau menetapkan 53 orang sebagai tersangka pembakar hutan dan lahan (karhutla) dalam kurun waktu satu bulan terakhir. Polda Riau menerima 51 laporan polisi terkait kasus karhutla di wilayah hukumnya.

"Perkembangan terakhir penanganan karhutla, sudah ditetapkan 53 tersangka dengan 51 laporan polisi. Jumlah itu bertambah enam tersangka dari sebelumnya," kata Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Polisi Sunarto, di Pekanbaru, Kamis (19/9).

Baca Juga

Ia mengatakan, puluhan tersangka perorangan itu telah ditahan di masing-masing Polres di Riau. Polda Riau memiliki kebijakan bahwa penanganan tersangka pembakar lahan perorangan ditangani oleh Polres dan Polsek. Sementara tersangka korporasi secara khusus ditangani oleh jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau.

Khusus untuk Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau, ia mengatakan, telah menetapkan tersangka secara korporasi dari PT Sumber Sawit Sejahtera (PT SSS). Sementara itu, Sunarto merincitersangka perorangan yang ditangani Polres Indragiri Hilir ada empat tersangka, Polres Indragiri Hulu empat tersangka, Polres Pelalawan lima tersangka, Polres Rokan Hilir sembilan tersangka, Polres Bengkalis delapan tersangka, Polres Siak empat tersangka, dan Polres Dumai delapan tersangka.

Kemudian, Polres Rohul satu tersangka, Polres Kepulauan Meranti dua tersangka, Polres Kampar dua tersangka, Polres Kuantan Singingi tiga tersangka, dan Polresta Pekanbaru tiga tersangka. Menurut Sunarto, dari seluruh perkara yang ditangani itu, Polda Riau menyegel 1.017,795 hektare lahan. Tersangka korporasi PT SSS di Desa Pangkalan Terap, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, 150 hektare.

Lahan tersangka perorangan yang terbakar di Kabupaten Inhil seluas 558 hektare, Indragiri Hulu tujuh hektare, Pelalawan 42,25 hektare, Rohil 13,9 hektare, Bengkalis 208 hektare, Siak 11,5 hektare, Dumai 16,5 hektare, Rokan Hulu satu hektare, dan Kepulauan Meranti 3,2 hektare. "Luas lahan terbakar di Kamparempat hektare, di Kuantan Singingidua hektare, dan di Pekanbaru 1,255 hektare," kata Sunarto.

Penanganan perkara terus dilakukan agar para tersangka segera diadili di pengadilan. Menurut Sunarto, dari 51 laporan polisi, satu kasus sudah P21 atau berkas perkara dinyatakan lengkap oleh kejaksaan.

"Sebanyak 30 kasus tahap penyidikan, empat kasus tahap satu (penyerahan berkas ke kejaksaan), dan 16 kasus tahap dua (penyerahan tersangka dan barang bukti ke jaksa penuntut)," kata Sunarto.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement