REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar mengalokasikan Rp 26 miliar untuk revitaliasasi Situ Ciburuy. Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jabar Linda Al Amin, mengatakan di lokasi tersebut memang sudah terdapat beberapa wahana seperti perahu termasuk tempat makan. Namun, yang menjadi pekerjaan rumah dari pihaknya adalah mengatasi sampah yang cenderung menumpuk, khususnya di musim kemarau.
"Oleh karena itu, tahun ini kami akan membangun sempadan situ, gerbang masuk, trotoar, lampu taman dan tanggul," ujar Linda dalam acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (19/9)
Menurut Linda, untuk gerbang masuk akan diberikan penanda dengan sebuah taman rumput. Sehingga, para pengunjung tidak tersesat saat hendak mengunjungi Situ Ciburuy. Selain itu, tahun ini pun pihaknya akan membangun diluar badan air dengan membuat sempadan situnya. Sehingga, bangun tampak depan pintu masuk akan ada taman.
"Area depan Ditu Ciburuy nanti lebih menarik dan indah. Anggaran yang dialokasikan, tahun ini sebesar Rp 2,6 miliar. Pada 2020 nanti, kami anggarkan lagi Rp 24 miliar," katanya.
Pada 2020, kata dia, pihaknya akan membangun bangunan di atas air, pasar terapung, jembatan tempat jalan, alun-alun dan plaza.
Linda mengatakan, walaupun dibangun oleh Pemprov Jabar, tapi pemeliharaan dan pengelolaan dilakukan oleh KBB. Karena, Situ Ciburuy di kelola oleh mereka. Nantinya, pendapatan juga masuk ke KBB tentunya setelah dibangun harga tiket masuk pun akan disesuaikan.
Pemprov Jabar melakukan revitalisasi saluran air multifungsi, waduk dan situ. Groundbreaking proyek tersebut, akan dilakukan pada pekan depan. Beberapa proyek yang akan groundbreaking yakni proyek Kalimalang Kota Bekasi, Situ Rawakalong Kota Depok, Waduk Darma Kabuaten Kuningan, dan Situ Ciburuy Kabupaten Bandung Barat (KBB). Hal tersebut untuk menunjang wisata air juara.
Untuk penataan Kalimalang, kata dia, akan dilakukan dalam dua segmen yaitu wilayah Utara dan Selatan. Di mana wilayah Utara meliputi sempadan yang berdekatan dengan jalan raya.
"Tahun 2019 ini kita bangun untuk wilayah Utara. Mulai bangun sempadannya, yang semula tidak ada apa-apanya nanti kita tata," katanya.
Linda mengatakan, penataan akan dilakukan seperti membangun taman, jalan setapak, monumen hingga 10 tiang bendera. Termasuk pagar pembatas antara sempadan dan saluran air.
Adapun pembenahan di Situ Rawa Kalong, kata Linda, untuk tahun ini fokus pada pembangunan di luar badan air. Hal itu meliputi ruang terbuka, taman dan tembok penahan tanah.
Sementara tahun depan, kata dia, akan membangun bangunan di atas badan air. Mulai amphitheater, panggung terapung hingga menata kios-kios.
"Di Rawa Kalong ini memang kondisi sampah tidak terlalu banyak, namun terdepat pencemaran dari industri yang membuang limbah ke situ. Karena itu, kementerian mewanti-wanti agar dapat mengatasi itu," paparnya.
Untuk Waduk Darma, menurut Linda, pada lokasi ini bakal dibangun jalan terapung yang akan menjadi daya tarik bagi masyarkat. Nantinya para pengunjung dapat berjalan di atas air.
"Tahun ini kita bangun di atas badan air walaupun izin sudah sepaket semua. Mudah-mudahan tahun depan kita tidak terkendala dengan perizinan," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
