Rabu 18 Sep 2019 22:32 WIB

Republika Beri Penghargaan untuk Fotografer Potret Habibie

Edwin mengabadikan Presiden ketiga RI Habibie menerbangkan pesawat kertas.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Gita Amanda
BJ Habibie
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
BJ Habibie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Republika memberikan penghargaan kepada salah satu awaknya, fotografer Edwin Dwi Putranto. Edwin adalah fotografer yang mengabadikan Presiden ketiga Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie sedang menerbangkan pesawat kertas.

Edwin memotret Habibie pada Juni 2016 untuk gambar depan koran Republika edisi #80TahunHabibie. Potret lain dari sesi foto yang sama menjadi gambar depan koran Republika edisi Kamis, 12 September 2019.

Foto ikonik tersebut menjadi viral pascaberpulangnya almarhum Habibie pada 11 September 2019 silam. Warganet banyak mengunggah ulang foto. Sejumlah media dan lembaga pun menggunakan foto tersebut untuk ilustrasi kartu digital atau iklan korporasi.

Direktur Utama Republika Agoosh Yoosran menyatakan bangga dengan beredarnya foto tersebut secara meluas. Hal tersebut rupanya mendapat perhatian dari Komisaris Utama Republika Erick Thohir yang memutuskan untuk memberikan penghargaan kepada Edwin.

"Saya atas nama pribadi dan direksi mengucapkan terima kasih untuk Edwin dan tim. Tanpa kapabilitas dan kemampuan fotografi yang baik mungkin hasil foto tidak sebagus itu dengan pengambilan momen yang pas," kata Agoosh.

Dia menyerahkan penghargaan di kantor Republika, Kamis (18/9), bersama jajaran direksi dan redaksi Republika. Penghargaan secara simbolis berwujud penyerahan karikatur karya Daan Yahya, menampilkan Edwin yang tengah memotret Habibie.

Edwin mengaku senang dan bangga mendapat apresiasi tersebut, tetapi dia bersikeras menyebut karya foto itu sebagai hasil kerja tim. Sebelum pemotretan, Edwin berdiskusi dengan rekan-rekannya, termasuk Wakil Redaktur Pelaksana Republika, Kumara Dewatasari.

Fotografer yang bergabung di Republika sejak 2007 itu tidak menyangka foto akan menjadi viral. Dia mengenang proses pengambilan foto seusai sesi wawancara khusus Republika tiga tahun lalu, bertempat di kediaman Habibie di Patra Kuningan, Jakarta Selatan.

"Prosesnya tidak sampai 10 menit, hanya dua kali ambil gambar dan selesai. Percaya atau tidak saya cuma punya gambar terkait pesawat kertas itu tiga frame. Sampai sekarang mikir, kenapa ya foto itu yang dipakai," kata Edwin.

Sebelum ini, Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi menulis artikel mengenai asal-usul foto untuk merespons banyaknya penggunaan foto secara anonim tanpa izin. Irfan menyampaikan, sejumlah media dan lembaga sudah meminta maaf atas hal tersebut.

Meski ada desakan untuk menuntut dan menggugat pemakaian foto, Republika memilih tetap bergeming di tengah suasana duka. Republika hanya ingin menyampaikan bahwa foto itu karya awaknya dan senang jika karya membawa manfaat untuk masyarakat.

Menurut Irfan, foto hasil karya Edwin sangat merepresentasikan perjalanan hidup Habibie. Pesawat kertas menjadi simbol kiprah besar almarhum dalam bidang teknologi penerbangan, sementara baju koko dan peci menjadi simbol komitmennya pada keislaman di Indonesia.

"Foto menggambarkan sisi yang cukup lengkap dari perjalanan hidup Habibie. Disampaikan dengan sederhana, tetapi idenya merangkum perjalanan hidup Habibie sehingga tidak heran banyak yang mau menggunakan karya foto ini," ucap Irfan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement