Rabu 18 Sep 2019 19:12 WIB

Unisa Yogyakarta Gelar Aksi Dukungan Terhadap KPK

Pemberantasan korupsi jadi perjuangan yang dilandasi spirit amar maruf nahi munkar.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Aksi dukungan terhadap KPK yang dilakukan civitas akademika Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta.
Foto: Dokumen.
Aksi dukungan terhadap KPK yang dilakukan civitas akademika Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta melakukan aksi pernyataan sikap dukungan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Aksi diikuti 1.500 mahasiswa baru dan dosen-dosen Unisa.

Aksi didasari indikasi semakin menguatnya usaha-usaha pelemahan terhadap KPK yang menjadi ujung tombak pemberantasan korupsi. Apalagi, kondisi itu semakin tidak menemui titik terang.

Aksi turut dilakukan atas kesadaran kalau pemberantasan korupsi menjadi perjuangan yang dilandasi spirit amar maruf nahi munkar. Karenanya, membutuhkan dukungan berbagai elemen masyarakat.

Dalam orasinya, Wakil Rektor I Unisa Yogyakarta, Taufiqqurrahman menekankan, korupsi merupakan kejahatan besar. Dalam Alquran, korupsi merupakan perbuatan perusakan. "Dan merusak sendi-sendi demokrasi," kata Taufiq, di halaman kampus Unisa.

Taufiq turut membacakan deklarasi pernyataan sikap dukungan bagi KPK. Deklarasi dibaca pula seluruh mahasiswa-mahasiswa baru dan dosen-dosen Unisa yang hadir.

Deklarasi berisi pernyataan perang melawan segala bentuk Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), menolak revisi UU KPK yang bertujuan untuk melemahkan KPK dan mengawal proses hukum terhadap KPK.

Lalu, menuntut pimpinan KPK yang independen dan amanah dalam menjalankan tugasnya, serta menolak segala bentuk upaya-upaya pelemahan KPK. Tidak peduli dari manapun pelemahan berasal.

Turut memberi orasi, peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) UGM, Hasrul Halili. Ia mengingatkan, semangat dan cita-cita baru akan teraborsi saat bangsa tidak bisa selesaikan masalah korupsi.

"Lawan upaya-upaya pelemahan KPK, hidup KPK," ujar Hasrul, dalam aksi yang turut dilakukan dengan penggalangan tanda tangan untuk mendukung KPK tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement