Senin 16 Sep 2019 14:17 WIB

Penerbangan dari Nunukan Belum Dibuka Akibat Kabut Asap

Penerbangan terhambat akibat jarak pandang visual terbatas.

Red: Nur Aini
Kabut asap akibat lahan dan semak yang terbakar. (ilustrasi)
Foto: Republika
Kabut asap akibat lahan dan semak yang terbakar. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Kabut asap kiriman yang melanda Provinsi Kalimantan Utara sejak empat hari lalu menyebabkan sejumlah penerbangan ditutup, termasuk penerbangan dari Nunukan menuju Tarakan dan sebaliknya.

Kepala Seksi Operasi Bandara Nunukan, Rumadi menjelaskan, sejak kabut asap melanda Kaltara memang penerbangan mengalami hambatan. Hambatan itu disebabkan jarak pandang visual yang terbatas sehingga dapat mengganggu navigasi penerbangan dari Nunukan menuju Tarakan daj sebaliknya.

Baca Juga

Rumadi menyatakan penutupan penerbangan di Bandara Nunukan dilakukan sejak tiga hari lalu untuk maskapai Wings Air dan Susi Air. Semuanya adalah penerbangan tujuan Tarakan. Sedangkan, penerbangan Nunukan-Long Bawan Kecamatan Krayan tetap berlangsung meskipun jarak pandang akibat kabut asap.

Pertimbangannya, kata dia, karena penerbangan dari Bandara Nunukan menuju Long Bawan hanya menggunakan pesawat ukuran kecil. Meskipun jarak pandang di sekitar Bandara Nunukan dan Tarakan telah mencapai 4,5 kilo meter, namun pihaknya belum berani melayani penerbangan.

Selain itu, pesawat Wings Air yang melayani penerbangan Nunukan-Tarakan dan sebaliknya saat ini masih berada di Bandara Sepinggan Balikpapan.

"Belum tahu kapan penerbangan dibuka lagi. Karena pesawatnya (Wings Air) sekarang masih di Balikpapan," kata Rumadi di Nunukan, Senin (16/9).

Sehubungan dengan membaiknya jarak pandang akibat kabut asap, PMG Pertama BMKG Nunukan, Taufik Rahman membenarkan, penerbangan menggunakan pesawat sejenis Wings Air telah dapat dilakukan. Sesuai deteksi satelit Himawari per tanggal 16 September 2019, jarak pandang di Bandara Nunukan berkisar 4,5 meter pada siang hari ini.

Sedangkan, jarak pandang di Bandara juwata Tarakan berkisar 6 kilo meter. Oleh karena itu, aman untuk penerbangan. Hanya saja, Taufik mengingatkan agar tetap waspada karena perubahan arah angin sewaktu-waktu bisa berubah. Jarak pandang visual yang membaik pada siang hari karena hembusan angin yang berubah dari arah Timur menuju Barat.

Sebelumnya, kata dia, angin berhembus dari arah Tenggara Barat Daya menuju Timur Laut sehingga asap dari kebakaran hutan dan lahan di Kalsel dan Kalteng maupun Kalbar dan Kaltim mengarah bagian utara Pulau Kalimantan yakni ke Kaltara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement