REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat hingga Ahad (15/9), 144.219 warga di wilayah kebakaran hutan dan lahan menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Data tersebut tercatat sejak Maret hingga September 2019.
Berdasarkan data Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, wilayah dengan kasus ISPA ini terjadi di Pulau Kalimantan dan Sumatra. Provinsi Sumatra, yakni Riau, Jambi, dan Sumatra Selatan, sedangkan di Kalimantan meliputi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
ada 15.346 pasien penderita ISPA di Riau pada 1-15 September 2019. Selain itu, ada 15.047 pasien ISPA di Jambi selama Juli-Agustus 2019, dan 76.236 pasien penderita ISPA di Sumatra Selatan pada Maret-September 2019.
Sementara itu, terdapat 15.468 pasien ISPA di Kalimantan Barat pada Juli lalu, 11.758 pasien ISPA di Kalimantan Tengah (tertinggi di Palangkaraya) dari Mei-September 2019, dan 10.364 pasien ISPA di Kalimantan Selatan (tertinggi di Banjarbaru) pada Juni-Agustus 2019.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) selalu memanfaatkan pos kesehatan terdekat. Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) melanda sejumlah provinsi di Indonesia, seperti, Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan.
“Pos kesehatan telah disediakan di mana-mana, segera datangi pos kesehatan kalau merasa ada yang tidak beres dengan pernapasan,” kata Sekretaris Jenderal Kemenkes Oscar Primadi dalam keterangan tertulisnya, Ahad (15/9).
Selain pernafasan, Oscar mengatakan masyarakat juga bisa memeriksakan diri dengan gejala penyakit lain ke pos kesehatan, puskesmas, dan rumah sakit terdekat. Oscar mengatakan pos kesehatan telah tersedia di setiap wilayah.
Untuk sementara, dia memaparkan, jumlah pos kesehatan yang diterima Kemenkes, yakni 15 pos di Palangkaraya, 39 pos di Jambi, dan menyiagakan 168 Puskesmas, 16 pos di Kalimantan Selatan. Sementara di Riau, pemerintah daerah telah mengimbau seluruh rumah sakit mendirikan pos kesehatan, dan menyiagakan seluruh Puskesmas.