REPUBLIKA.CO.ID, TULANGBAWANG -- Ratusan hektare sawah milik petani di Tiyuh (Kampung) Pancamarga Kecamatan Batu Putih Kabupaten Tulangbawang Barat, Provinsi Lampung mengalami kekeringan setelah lebih dari lima bulan hujan tidak turun di daerah itu.
"Sawah di Tulangbawang Barat sebagian besar merupakan lahan tadah hujan. Warga hanya mengharapkan air hujan bila hendak menggarap sawah, kalau musim panas seperti ini terpaksa dibiarkan saja hingga musim hujan tiba," kata warga setempat, Misron (43 tahun), di Kecamatan Batu Putih , Tulangbawang Barat, Ahad (15/9).
Menurut dia, akibat kondisi tersebut, ratusan hektare lahan pertanian di daerah itu terpaksa dibiarkan menganggur. Bahkan, ada juga lahan warga yang terpaksa dibiarkan mengeras selama beberapa bulan karena petani tidak mungkin memaksakan bertanam padi kalau tidak memungkinkan terjangkau air.
"Saat musim kemarau ini, warga setempat menggantungkan hidupnya dengan mengambil getah karet dan panen sawit," ujarnya.
Warga Tulangbawang Barat, Edy, mengatakan sawah yang kering berdampak kepada ekonomi warga setempat. "Hujan yang tak kunjung turun, terpaksa lahan warga menganggur karena tidak mendapatkan pasokan air yang memadai," ujarnya.