Jumat 13 Sep 2019 18:24 WIB

Flyover Purwosari Dilelang dengan Anggaran Rp 150 Miliar

Flyover itu untuk mengatasi kemacetan di Stasiun Purwosari

Rep: Binti Sholikah/ Red: Esthi Maharani
Stasiun Purwosari, Solo, Jawa Tengah
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Stasiun Purwosari, Solo, Jawa Tengah

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Proyek pembangunan jalan layang (flyover) Purwosari, Solo, bakal segera direalisasikan. Pembangunan jalan layang tersebut untuk mengatasi kemacetan di kawasan yang berdekatan dengan Stasiun Kereta Api Purwosari.

Proyek tersebut ditangani oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR). Total nilai proyek mencapai Rp 150 miliar bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Kementerian PUPR tengah melakukan lelang proyek tersebut secara elektronik melalui Laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Proses lelang dibuka sejak 22 Agustus 2019. Pembangunan jalan layang Purwosari ditargetkan bisa dimulai akhir tahun ini.

Berdasarkan laman LPSE Kementerian PUPR pada Jumat (13/9) terlihat proses lelang memasuki tahap pembuktian kualifikasi. Lelang diikuti oleh 174 peserta. Seluruh proses lelang ditargetkan selesai pada awal Desember 2019.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VII Semarang, Akhmad Cahyadi, mengatakan Kementerian menggunakan skema tahun jamak (multiyears) untuk pembangunan flyover Purwosari. Sebab, sisa waktu tahun anggaran (TA) 2019 hanya empat bulan, dimana dua bulan sudah digunakan untuk lelang.

"Sehingga estimasi kami akhir Oktober atau awal November sudah ada kontraknya jadi mulai awal November kami mulai bekerja, selesainya akhir tahun 2020," kata Akhmad, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, desain flyover tidak mengalami perubahan. Desainnya berbentuk huruf I dengan panjang 600 meter di sepanjang Jalan Slamet Riyadi.

"Tidak ada perubahan. Kalau desain huruf Y kan dulu tanahnya keberatan karena banyak yang kena. Akhirnya flyover biasa bentuk I," ucapnya.

Terkait persiapan dari sisi utilitas, menurutnya sebagian besar sudah selesai. Hanya tinggal pemindahan pipa PDAM. Masalah utilitas merupakan tanggung jawab Pemkot Solo. Dia berharap, Pemkot Solo segera menyelesaikan pemindahan jaringan utilitas di sekitar lokasi pembangunan jalan layang sebelum proyek dimulai. "Kami juga terus memonitor hal itu. Pemkot sudah berkomitmen memindahkan pipa PDAM, dan kami harap saat kontrak dimulai pelaksanaan pemindahan pipa itu sudah selesai," harapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement