REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Komisi Penyiaran Indonesia (KPID) Sulawesi Selatan telah memiliki logo baru untuk pelaksanaan KPID Award pada 23-24 November 2019, di Kota Pare-pare, Sulawesi Selatan. Mereka memilih menggunakan ikon patung Cinta Sejati Habibie-Ainun sebagai logo pesta penyiaran.
"Kami sudah menyepakati dalam rapat teknis dengan komisioner dan pihak Pemerintah Kota Parepare di Makassar, untuk memilih ikon patung Habibie dan Ainun sebagai logo pesta penyiaran tahun ini," kata Ketua Panitia KPID Award, Riswansyah Muchsin, di Makassar, Jumat.
Menurut Riswansyah, pemilihan ikon tersebut sangat tepat, mengingat Baharuddin Jusuf (BJ) Habibie merupakan presiden Indonesia ke-3 sekaligus putra terbaik bangsa yang lahir di Kota Pare-pare, Sulawesi Selatan. Selain itu. KPID Sulsel turut berduka dan berkabung atas wafatnya Bapak Teknokrat yang menjadi tokoh kebanggaan Indonesia di mata Internasional.
"Sebelum kepergian almarhum, kami sudah sepakat menjadikan ikon pada logo di kegiatan KPID Award nanti di kampung halaman Pak Habibie, Kota Pare-pare. Ini juga sebagai bentuk penghormatan dan kebanggaan kami terhadap almarhum Eyang Habibie," paparnya.
Riswansyah yang juga jurnalis televisi swasta itu menuturkan, kehadiran ikon Habibie-Ainun di logo KPID Award diharapkan bisa menjadi salah satu instrumen dalam memajukan insan dunia penyiaran di Sulsel. Tidak hanya itu, lembaga penyiaran juga diharapkan mampu menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan, kesetiaan, dan kebangsaan, serta peduli dengan masa depan generasi bangsa.
Pelaksanaan KPID Award tahun ini akan menjadi sejarah baru di lembaga pengawas penyiaran ini. Selama kurung waktu 14 tahun terakhir, pelaksanaannya baru pertama kali dihelat di luar Kota Makassar, yakni di Kota Parepare yang dijuluki sebagai kota Bandar Madani.