REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Kebakaran hutan di lereng gunung Merbabu wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah masih berlangsung, hingga hari kedua, Jumat (13/9). Bahkan area yang terbakar kian meluas, setelah pada Kamis malam api kembali berkobar hebat.
"Selain telah mencapai puncak, titik api juga mulai mengarah ke wilayah Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali," ungkap Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGb), Junita Parjanti, melalui sambungan telepon.
Ia menjelaskan, semula kobaran api terpantau di wilayah Dusun Malang, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Sepanjang Kamis (12/9) api terus meluas hingga mencapai puncak gunung Merbabu.
Bahkan hasil pantauan pada Kamis malam, titik api semakin mengarah ke wilayah Kecamatan Selo atau lereng selatan gunung Merbabu. "Kebetulan saya memantau langsung dari Dusun Malang, hingga pukul 23.00 WIB," jelasnya.
Hingga jumat pagi ini, lanjut Junita, api dan kepulan asap tebal masih berlangsung. Langkah- langkah untuk mengendalikan api pagi ini juga dilanjutkan secara manual oleh ratusan relawan, masyarakat peduli api (MPA) dan warga.
Bahkan tiap-tiap Muspika di Kabupaten Magelang juga mengerahkan petugas untuk mendukung langkah-langkah pengendalian kebakaran di gunung Merbabu, yang sudah berlangsung selama dua hari tersebut. "Pukul 06.00 WIB, kami menerima laporan para relawan dan MPA dari Kecamatan Selo sudah berada di atas untuk mengendalikan api agar tidak meluas ke wilayah Kecamatan Selo," tambahnya.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id dari Dusun Kranggan, Desa/Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, api memang terus berkobar di kawasan puncak dan lereng barat gunung Merbabu, pada Kamis malam. Kobaran api juga tampak memanjang dari lereng barat hingga puncak Merbabu.
Seperti diberitakan sebelumnya, kawasan hutan lereng gunung Merbabu di wilayah Dusun Malang, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang terbakar. Titik api diketahui kali pertama pada Rabu (11/9) sekitar pukul 19.17 WIB. Hingga Jumat (13/9) pukul 07.45 WIB ini api belum dapat dikendalikan dan kian meluas.