REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kondisi pasar properti Indonesia diprediksi lebih prospektif dari tahun sebelumnya, terutama pascapemilu April silam. Peningkatan terutama terjadi pada bisnis perumahan menengah ke bawah.
Lembaga konsultan properti Cushman and Wakefield dalam risetnya menunjukkan di semester pertama 2019, sebagian besar transaksi unit perumahan di Jabodetabek didominasi rumah-rumah segmen menengah (36,5 perse dari total transaksi), diikuti segmen rumah menengah ke bawah (27,8 persen).
Berdasarkan wilayah, transaksi segmen menengah memberikan kontribusi paling besar di Bekasi (51 persen dari total transaksi), sementara Tangerang mendapat kontribusi terbesar dari transaksi segmen menengah ke bawah (35,6 persen). Riset tersebut juga menyebutkan pasar perumahan tapak di Jabodetabek akan membaik pada paruh kedua 2019.
Karena itu sejumlah pengembang terpantau telah mempersiapkan produk baru yang akan diluncurkan menyusul meredanya suhu politik Tanah Air.
Proyek hunian kelas menengah-bawah dan menengah diperkirakan akan terus mendominasi suplai di semester kedua ini. Pasangan muda dan end-user diperkirakan akan tetap mendominasi permintaan.
Salah satu upaya untuk memfasilitasi potensi tersebut adalah menggelar pameran seperti RumahHokie Fair 2019 di Mall Metropiolitan Bekasi. Perhelatan yang berlangsung 11 hingga 22 September ini mengusung tema “Sunrise Property di Timur Jakarta”.
"Pameran properti sangat efektif sebagai media promosi untuk menjaring konsumen sekaligus memperluas jejaring bisnis,” kata Patricia Irawati, General Manager RumahHokie dalam keterangan tertulisnya, Kamis (12/9).
Perkembangan properti di Timur Jakarta tidak terlepas dari pembangunan infrastruktur yang masif di kawasan ini. Seperti jalur KRL Commuter Line, Elevated Toll Road Jakarta – Cikampek, MRT Balaraja – Cikarang, LRT Jakarta – Cikarang, High Speed Train Jakarta – Bandung, Bandara Internasional Kertajati, dan Pelabuhan Patimban.
Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 yang menghubungkan Cimanggis – Cibitung serta Tol Becakayu (Bekasi – Cawang – Kampung Melayu). Untuk membangun seluruh infrastruktur tersebut, pemerintah menggelontorkan investasi lebih dari Rp 260 triliun.
Pembangunan infrastruktur yang masif ini akan membuat prospek investasi properti di Bekasi dan sekitarnya sangat cerah. Maka tak heran jika kawasan Timur Jakarta banyak diincar konsumen.
Survei yang dilakukan portal properti RumahHokie sepanjang 2018 silam di beberapa pameran properti besar terlihat Bekasi menjadi kawasan favorit untuk pencari hunian dengan persentase 22,91 persen.