REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 20 ton sampah setiap hari masuk ke Kepulauan Seribu. Dari jumlah tersebut, hanya 11 ton yang bisa ditangani.
"Pemerintah kabupaten terus berupaya mengatasi dampak sampah tersebut karena akan menjadi timbunan sampah di laut," kata Wakil Bupati Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Junaedi saat memimpin gerakan bersih laut dan pantai memperingati Hari Perhubungan Nasional 2019 di Pulau Untung Jawa, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kamis (12/9).
Junaedi menjelaskan sampah tersebut berasal dari 11 pulau permukiman penduduk, homestay di pulau-pulau pariwisata hingga sampah kiriman dari sembilan sungai di dataran Jakarta, pesisir Banten dan Bekasi. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menugaskan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk membuat kajian tentang terobosan pengelolaan sampah yang dapat dijadikan sumber energi seperti listrik, gas dan pupuk organik.
"Jika tahun ini masih sebatas kajian, kemungkinan tahun depan kita mendapatkan satu unit produk tersebut," ujarnya.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta Yusiono Supalal mengatakan, alokasi Dana Insentif Faerah (DID) dimasukkan dalam anggaran daerah. Salah satunya untuk operasional pengelolaan sampah. “Anggaran tersebut dimasukkan ke anggaran daerah dan penggunaannya melalui mekanisme penganggaran,” kata Yusiono.
Pemprov DKI Jakarta merupakan satu dari 10 daerah yang mendapatkan DID 2019 sebesar Rp 57,1 miliar. Sebanyak Rp 9 miliar diantaranya digunakan untuk pengelolaan sampah.