Kamis 12 Sep 2019 18:15 WIB

Muba Tuan Rumah Pelatihan Coach Panjat Tebing se-Sumsel

Tujuannya untuk menciptakan 100 ribu pelatih yang handal untuk Indonesia.

Rep: Maman Sudiaman/ Red: Agus Yulianto
Kabupaten Muba kembali dipercaya sebagai tuan rumah Pelatihan Pelatih (Coach) Panjat Tebing Level I Se- Sumatera Selatan (Sumsel).
Foto: Foto: Humas Pemkab Muba
Kabupaten Muba kembali dipercaya sebagai tuan rumah Pelatihan Pelatih (Coach) Panjat Tebing Level I Se- Sumatera Selatan (Sumsel).

REPUBLIKA.CO.ID, SEKAYU -- Komitmen Bupati Musi Banyuasin (Muba) H Dodi Reza Alex menjadikan Muba sebagai kota pariwisata olahraga atau sport tourism terus digencarkan. Berbagai event kejuaraan olahraga baik di tingkat daerah hingga regional, Muba dipercaya sebagai rumah. 

Dan hari ini, Kamis (12/9), bertempat di Pendopoan Rumah Dinas Wakil Bupati Muba, secara resmi Kota Sekayu Kabupaten Muba kembali dipercaya sebagai tuan rumah Pelatihan Pelatih (Coach) Panjat Tebing Level I se-Sumatra Selatan (Sumsel). Acara dibuka langsung oleh Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Provinsi Sumsel, Beni Hernedi.

Menurut laporan Ketua Pelaksana Akhmad Dimayati mengatakan, pelaksanaan Pelatihan Pelatih Panjat Tebing se Sumsel ini akan dilaksanakan pada 12-14 September 2019 bertempat di Kota sekayu. Diikuti sebanyak 26 orang pelatih utusan dari FPTI Kabupaten/Kota dan enam orang dari Klub dan Mapala se-Sumsel.

"Kenapa Kota Sekayu dipilih sebagai lokasi pelatihan pelatih panjat tebing, ini karena Kabupaten Muba telah mencetak atlet-atlet yang mumpuni dan mampu mengharumkan bangsa Indonesia pada ASEAN Games kemarin. Terbukti dalam pembinaan atlet, Muba sangat fokus akan hal itu dan juga venue olah raga yang sudah siap disini sebagai sarana para coach untuk berlatih," ujarnya.

Wakil Bupati Muba Beni Hernedi sekaligus sebagai Ketua FPTI Sumsel mengatakan, olahraga panjat tebing sekarang ini sudah bergeser. Selama ini hanya dilakukan oleh kalangan yang hobi kegiatan outdoor saja, seolah-olah hanya aktivitas memuaskan adrenalin dan pertualangan semata. Namun, ternyata sekarang sudah menjadi salah satu cabang olahraga (cabor),  bahkan bisa berkontribusi luar biasa baik bagi nama daerah maupun bangsa Indonesia.

"Pada waktu ASEAN Games, dari puluhan cabor yang diperlombakan ternyata Cabor panjat tebing menyumbangkan tiga emas untuk Indonesia. Tenru jadi perhatian karena ini tidak mudah. Terbukti jika dibina dengan baik, dilatih dan dibina dengan benar bisa menghasilkan prestasi luar biasa. Walupun Kabupaten Muba tidak ada gunung dan tebing, ternyata putra Muba bisa menjadi pemanjat tercepat di indonesia," ujarnya.

Beni juga menyampaikan, agar cabor Panjat tebing ini harus disosialisasikan ke masyarakat kalau olahraga ini sebenarnya tidak berbahaya. Oleh karena itu, FPTI Sumsel dari hari kehari sangat mendukung untuk mempopulerkan panjat tebing, sehingga olahraga ini tidak lagi dilakukan hanya orang tertentu saja. Kedepan dalam sarana dan prasarana, berharap kepada Pemerintah Sumsel dan kabupaten/kota untuk membantu fasiltasi cabor ini.

"Hari ini berkat kerja sama yang baik, Kota Sekayu mendapatkan kepercayaan menajdi tuan rumah pelatihan pelatih panjat tebing. Tujuannya untuk menciptakan 100 ribu pelatih yang handal untuk Indonesia, dan hari ini baru beberapa untuk cabor Panjat Tebing. Oleh karena itu kegiatan ini menjadi titik awal untuk melakukan pelatihan di level satu," katanya.

"Saya ucapkan selamat datang di Bumi Serasan Sekate kepada para pelatih. Saya ucapkan selamat berlatih, manafaatkan sebaik-baiknya kesempatan ini. Muba memiliki tekad yang kuat untuk mewujudkan Sport Tourism.Diharapkan utusan FPTI kabupaten/kota agar dapat memberikan pembianaan di Kabupaten/Kota masing-masing agar lebih berprestasi, bisa menciptkan bibit lebih berkualitas dari yang kita harapkan sampai saat ini," ucap Beni.

Turut hadir Pengurus Pusat FPTI Yudistira pada acara pembukaan pelatihan tersebut. Dikatakannya, olahraga panjat tebing ini berawal dari kebutuhan teman-teman di daerah. Hingga sekarang ini para penggiat panjat tebing terus meningkat dengan adanya prestasi yang diperoleh para atlet.

"Jadi, sudah sewajarnya kita menjadi patriot di inonesia ini, mari kita mendukung olahraga ini bagaimana caranya supaya lebih baik. Pada dasarnya kelebihan dalam memanjat ada pada diri masing-masing, tinggal pembinaannya. Terpenting yang harus difokuskan bahwa dalam melakukan sesuatu kita tidak boleh setengah-setenga, harus total sehingga bisa meraih hasil maksimal," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement