REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Ribuan karyawan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menggelar shalat gaib di Masjid Habbiburahman, Kota Bandung, Kamis (12/9). Shalat gaib ini diadakan sebagai pengganti shalat jenazah atas wafatnya Presiden ke-3 RI Bacharudin Jusuf (BJ) Habibie.
Masjid yang tepat berada di sebarang gedung PTDI ini hampir dipenuhi para karyawan yang ikut mendoakan almarhum Habibie. Shalat gaib dilakukan setelah Shalat Dzuhur secara berjamaah yang diimami oleh Ust. Nahludin. Setelahnya jamaah juga membaca Yasin untuk mendoakan almarhum.
“Kebetulan siang ini dalam rangka mendoakan almarhum BJ Habibie kita mengadakan shalat gaib. Shalat gaib ini berbeda dengan shalat jenazah. Shalat gaib ini tidak ada mayatnya,” kata Manager Komunikasi dan Promosi PTDI Adi Prastowo.
Adi menuturkan Masjid Habbiburahman sengaja mengadakan shalat gaib karena memiliki sejarah yang tidak bisa dilepaskan dari sosok Habibie. Habibie pernah memimpin PTDI yang kala itu masih bernama Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN).
Ia mengungkapkan Masjid Habbiburahman dibangun dan diresmikan oleh Habibie dan istrinya (almh) Ibu Ainun. Karenanya masjid ini memiliki kedekatan dengan sosok putra bangsa yang dikenal sebagai Bapak Demokrasi tersebut. “Masjid ini dibuat dan diresmikan oleh Pak Habibie dan Ibu Ainun jadi memang ini yang dibuat Pak Habibie, peninggalan Pak Habibie,” ujarnya.
Ia melanjutkan tak hanya Shalat Gaib, rencananya dalam beberapa hari ke depan karyawan PTDI juga tetap menggelar doa bersama. Doa ini akan diadakan setiap ba’da shalat lima waktu. Sesuai dengan imbauan pemerintah yang menjadikan hari berkabung nasional selama tiga hari, PTDI juga turut mengibarkan bendera setengah tiang. Ini menjadi bentuk duka atas kehilangan putra terbaik bangsa.
“Pak Habibie ini bukan hanya sosok besar di PTDI tapi juga buat Bangsa Indonesia karena beliau adalah tokoh teknokrat Indonesia,” ucapnya. Zuli Istiqomah