Kamis 12 Sep 2019 06:22 WIB

The Habibie Center, Inisiatif Habibie Setelah Jadi Presiden

The Habibie Center untuk memajukan demokrasi dan perlindungan HAM.

Red: Nur Aini
BJ Habibie
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
BJ Habibie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Pengurus The Habibie Center Dewi Fortuna Anwar merasa kehilangan yang luar biasa atas wafatnya Presiden ke-3 Republik Indonesia Bacharudin Jusuf Habibie.

"Kepergian Bapak Habibie merupakan kehilangan yang luar biasa bagi keluarga besar The Habibie Center. Ini juga merupakan kehilangan bagi keluarga dan kehilangan bagi bangsa Indonesia," katanya dalam siaran pers, Rabu malam (11/9).

Baca Juga

Sebelum menjadi Presiden, Habibie, kata dia, dikenal sebagai Bapak Teknologi Indonesia. Setelah menjadi Presiden, Habibie juga dikenal sebagai Bapak Demokrasi Indonesia karena perannya dalam mendorong demokrasi di negeri ini.

Selain itu, Habibie juga mendorong kebebasan pers, peluang berdirinya partai-partai politik baru, dan menyelenggarakan pemilu demokratis pertama sejak 1995. Habibie juga mendengarkan masukan dari masyarakat sipil tentang pemenuhan hak-hak perempuan dan membantu berdirinya Komnas Perempuan.

Sesudah BJ Habibie tidak lagi menjabat sebagai presiden, mantan pemimpin Indonesia tersebut kemudian mendirikan badan strategis The Habibie Center tersebut. The Habibie Center, katanya, dibentuk sebagai badan strategis independen yang terutama bergerak untuk ikut memajukan demokrasi dan perlindungan Hak Asasi Manusia.

Institusi tersebut juga merupakan buah pemikiran Habibie untuk ikut menguatkan budaya masyarakat sipil di Indonesia.

"Kami atas nama keluarga besar The Habibie Center mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas perhatian dan dukungan dari seluruh pihak yang selama ini ditujukan kepada Alm. BJ Habibie. Kami memohon doa dari masyarakat agar beliau diterima di sisi Allah SWT," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement