REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Tangerang Selatan, Aririn Rachmi Diany, mengenang banyak teladan dari sosok almarhum BJ Habibie. Selain kecintaan kepada Ilmu Pengetahuan, Habibie menurut dia adalah sosok negarawan yang pandai menempatkan diri.
Airin menuturkan, dia pernah menerima beasiswa dari Habibie saat menempuh pendidikan di Kairo. "Saya satu dari ribuan anak bangsa yang sedang belajar di luar negeri yang mendapat beasiswa dari beliau. Jadi, bagi saya pribadi, beliau itu punya jejak yang nyata di dalam proses pendidikan saya," ujar Airin di rumah duka, Jl Patra Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (11/9).
Dia melanjutkan, Habibie adalah bapak bangsa yabg sangat cinta kepada ilmu pengetahuan. "Yang paling menonjol dari beliau adalah kecintaan kepada ilmu. Jadi, beliau orang yang meyakini betul dalam pesan-pesan beliau bahwa Indonesia hanya maju dengan ilmu dan teknologi," tuturnya.
Kecintaan itu diwujudkan dalam kepeloporan di bidang kedirgantaraan. Atas prakarsa Habibie, masyarakat bisa melihat bahwa kemajuan Indonesia salah satunya bisa dicapai lewat bidang tersebut.
Sementara itu, di bidang pemerintahan, Airin memuji Habibie yang pandai menempatkan diri. "Setelah selesai memimpin Indonesia beliau mensupport dan tidak pernah berkomentar terhadap pengganti beliau. Selalu mensupport kemajuan Indonesia. Itu penting sekali. Kualitas kenegarawanan yang luar biasa," ungkapnya.
Menurut Airin, dirinya sudah lama tidak bertemu Habibie. Pertemuan terakhirnya terjadi sebelum almarhum sakit. "Beliau secara umum menyampaikan bahwa terus berkarya untuk Indonesia. Semua anak-anak muda diminta untuk terus berkarya untuk Indonesia," tambahnya.
Sebelumnya, Presiden ke-3 RI BJ Habibie wafat pada Rabu petang di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menyampaikan, BJ Habibie akan dimakamkan pada Kamis besok di TMP Kalibata, Jakarta, sektor 120-121.
Jenazah BJ Habibie akan dimakamkan di samping makam istrinya, Hasri Ainun Habibie, yang meninggal dunia pada 2010 lalu. "Kami masih berkoordinasi dengan keluarga. Suasananya masih berduka, kita harapkan dalam waktu yang sangat singkat, malam ini sudah bisa ditentukan besok upacara pemakaman bisa jam berapa," jelas Pratikno di Kantor Sekretariat Negara, Rabu.