REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyampaikan duka yang mendalam atas wafatnya Presiden ke-3 RI, BJ Habibie. KPU mengenang Habibie atas jasanya untuk demokrasi dan Pemilu Indonesia.
"Salah satu kenangan kami dengan almarhum BJ Habibie yaitu pemberian penghargaan atas jasanya untuk demokrasi dan pemilu di Indonesia," ujar Ketua KPU Arief Budiman, Rabu (11/9) malam.
Arief beserta para pegiat pemilu tampak hadir di rumah duka almarhum BJ Habibie di Jl Patra Kuningan, Rabu malam. Mantan Komisioner KPU, Hadar Nafis Gumay dan Mantan Ketua KPU, Juri Ardiantoro juga ikut hadir.
Arief lantas mengenang peran Habibie dalam penyelenggaraan pemilu pertama pada era reformasi tahun 1999. Menurutnya, pengambil alihan penetapan hasil pemilu yang dilakukan Habibie pada saat itu merupakan keputusan yang tepat.
"Almarhum membuat UU Pemilu pas di saat yang tepat, termasuk saat mengambil alih penetapan hasil pemilu 1999," kata Arief.
Menurut Arief, banyak contoh yang bisa diambil anak bangsa dari sosok Habibie. Arief juga mendoakan Habibie husnul khatimah.
"Banyak contoh baik yang bisa diteruskan oleh seluruh anak bangsa, ibadahnya, harmoni keluarganya, kecerdasannya, dan komitmennya untuk bangsa dan negara. Semoga almarhum husnul khatimah, diampuni segala dosa dan diterima segala amal baik," tambahnya.
Sebelumnya, Presiden ke-3 RI BJ Habibie wafat pada Rabu petang di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menyampaikan, BJ Habibie akan dimakamkan pada Kamis besok di TMP Kalibata, Jakarta, sektor 120-121.
Jenazah BJ Habibie akan dimakamkan di samping makam istrinya, Hasri Ainun Besar, yang meninggal dunia pada 2010 lalu. "Kami masih berkoordinasi dengan keluarga. Suasananya masih berduka, kita harapkan dalam waktu yang sangat singkat, malam ini sudah bisa ditentukan besok upacara pemakaman bisa jam berapa," jelas Pratikno di Kantor Sekretariat Negara, Rabu.