REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Pemuda, Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporyata) Kota Depok menggelar Pekan Olahraga dan Seni Pondok Pesantren Daerah (Pospeda) Tingkat Kota Depok 2019. Kegiatan yang bekerjasama dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Depok itu dibuka secara resmi Wali Kota Depok, Mohammad Idris di Halaman Balai Kota Depok, Rabu (11/9).
Pospeda diikuti 50 pondok pesantren (Ponpes) di Kota Depok akan berlangsung selama tiga hari, mulai Rabu (11/9) hingga Jumat (13/9) dengan menyajikan pentas seni dan olahraga yakni futsal, bulutangkis, basket, dan silat. "
Kepala Disporyata Kota Depok Wijayanto mengatakan Pospeda ini bertujuan untuk memunculkan wacana baru sebagai semangat di tengah kesibukan para santri belajar ilmu agama dan mempererat persaudaraan antarsantri.
"Kegiatan ini juga selain mencari atlet bisa di jadikan ajang mencetak atlet yang relejius, cerdas, mandiri dan berprestasi," ujarnya.
Kepala Kemenag Kota Depok, Asnawi berharap melalui penyelenggaraan Pospeda dapat menjadi ajang silaturrahmi dan prestasi bagi para santri ponpes. "Kegiatan ini bertujuan membina generasi muda khususnya dalam bidang olahraga dan seni. Para santri harus mendapat porsi yang sama dengan pelajar lainnya. Oleh karena itu melalui Pospeda tidak dapat lagi dilaksanakan secara sederhana, tetapi perlu keseriusan dan profesional. Pospeda adalah wahana untuk menunjukkan jati diri santri dan ponpes yang sebenarnya yakni berlomba-lomba dalam mengharap Ridho Allah SWT," tuturnya.
Walikota Depok, Mohammad Idris, mengatakan, Pospeda dapat menjadi wadah untuk mengasah bakat para santri terhadap olahraga dan meraih prestasi. Selain itu Santri juga dapat menunjukkan keberadaannya dalam setiap kegiatan. "Santri harus unggul dalam intelektual, akhlaq dan juga fisik," terangnya.