Rabu 11 Sep 2019 21:16 WIB

Anies: Jurnalistik Indonesia Berutang Budi pada Habibie

BJ Habibie membuka dan membuat Indonesia merasakan kebebasan jurnalistik

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bayu Hermawan
BJ Habibie
Foto: dok. Republika
BJ Habibie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut banyak jasa yang telah diperjuangkan mantan Presiden ketiga RI BJ Habibie selama ia memerintah di awal Reformasi. Termasuk salah satunya adalah jasa BJ Habibie di dunia jurnalistik.

"Media massa, jurnalistik berhutang budi pada pak Habibie. Beliau yg membuka dan membuat kita semua merasakan adanya kebebasan jurnalistik seperti yg kita rasakan hari ini," kata Anies usai melayat almarhumah BJ Habibie di RSPAD Gatot Soebroto, Rabu (11/9) malam.

Baca Juga

Anies mengatakan, BJ Habibie bukan saja bapak demokrasi, tetapi juga beliau orang yang paling berjasa dalam membuat dunia pers menjadi bebas seperti sekarang ini. "Jadi kita berhutang budi," ucapnya.

Menurut Anies, pengalaman jutaan anak dan keluarga di Indonesia, selama bertahun-tahun orangtua mengingatkan anak-anaknya untuk bercita-cita seperti BJ Habibie. "Nak belajar yang rajin, biar bisa seperti Pak Habibie. Jadi Pak Habibie itu inspirasi bagi jutaan rumah tangga, jutaan anak-anak Indonesia," jelasnya.

Anies bercerita pertama kali bertemu langsung dengan BJ Habibie pada saat kelas 3 SMA. "Saya dari Jogja, anak SMA mau wawancara Menristek di kantornya, itu pengalaman yang tak terlupakan," ungkap Anies.

Dan kemudian, kesempatan bertemu itu, lanjut Anies, bersambung sampai ketika ia sudah betugas di sini pun masih saling silahturahmi, dan ngobrol dengan beliau. adi, Anies menegaskan, Indonesia berduka, dan semua anak bangsa berduka. "Kami berduka, Insya Allah kami percaya pak Habibie dimuliakan di sisi Allah dan amal jariyah luar biasa panjang," katanya.

Anies melanjutkan, betapa banyak anak-anak yang dididik oleh Pak Habibie, ribuan anak-anak yang disekolahkan oleh Pak Habibie untuk pendidikan yang luar biasa tinggi dan peran yang amat berjasa. "Kita semua kehilangan," ucapnya.

Anies mengatakan pengabdian Pak Habibie itu sejak ia bersekolah dan kembali ke Indonesia. "Seorang yang sudah bekerja di Jerman posisinya amat baik dan memilih untuk pulang ke Tanah Air di awal 70-an di saat indonesia baru merangkak dan dia memilih untuk berada di tanah air sendiri. Jadi ini adalah sebuah teladan bagi semua bahwa ilmu yang didapat diberikan bagi bangsa kita peninggalan pak Habibie nyata di banyak sektor," jelas Anies.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement