Rabu 11 Sep 2019 19:42 WIB

PBNU: Habibie Negarawan yang Demokratis

Habibie pemimpin yang patut diteladani oleh para pemimpin saat ini.

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
BJ Habibie
Foto: EPA/Bagus Indahono
BJ Habibie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Ketiga Republik Indonesia, BJ Habibie berpulang ke rahmatullah Rabu (11/9) pukul 18.03 WIB. Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Robikin Emhas mengatakan, Habibie merupakan sosok negarawan yang demokratis, sehingga patut diteladani oleh para pemimpin saat ini.

"Sebagai bangsa kita sangat kehilangan Pak BJ Habibie. Beliau adalah seorang negarawan yang demokratis," ujar Robikin kepada Republika.co.id melalui pesan Whatsapp, Rabu (11/9).

Baca Juga

Menurut Robikin, Habibie merupakan sosok yang kecerdasannya telah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Namun beliau tetap sederhana dan rendah hati. "Pak Habibie juga merupakan figur teladan dalam kehidupan keluarga. Kita dan generasi muda layak meneladaninya," ucapnya.

Secara pribadi maupun atas nama warga NU, Robikin pun menyampaikan turut berduka atas wafatnya mantan Ketua ICMI tersebut. Dia mendoakan agar semua amal ibadah Habibie diterima di sisi Allah. "Semoga segala salah-khilaf beliau diampuni oleh Allah SWT, amal ibadahnya diterima dan segenap keluarga yang ditinggal tabah," kata Robikin.

Habibie meninggal dunia pada Rabu (11/9) pukul 18.05  setelah sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD), Jalan Abdul Rachman Saleh, Senen, Jakarta Pusat.

Putra bungsu Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie, Thareq Kemal Habibie, mengungkapkan BJ Habibie meninggal karena sudah menua. "Memang kemarin saya katakan, penyakit gagal jantung yang mengakibatkan, karena penuaaan itu memang orang menjadi tua organ-organ itu melemah menjadi tidak kuat lagi," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement