REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Ketiga Republik Indonesia BJ Habibie meninggal dunia pada pukul 18.03, Rabu (11/9). Ia meninggal setelah sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD), Jalan Abdul Rachman Saleh, Senen, Jakarta Pusat.
"Bismillahirohmanirohim saudara-saudara sekalian atas nama yang maha besar kami harus dengan sangat berat mengucapkan bahwa ayah saya BJ habibie presiden ke 3 telah meninggal dunia jam 18.03," ujar Putra bungsu Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie, Thareq Kemal Habibie, Rabu.
Sejumlah prajurit Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) mengangkat peti jenazah dari almarhum Presiden ke-3 RI, BJ Habibie saat tiba di Rumah Duka, Patra Kuningan, Jakarta, Rabu (11/10/2019).
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, Presiden Joko Widodo juga baru saja memasuki RSPAD pada pukul 18.10. Wartawan masih menunggu untuk mengikuti jumpa pers tentang kabar resmi Habibie.
Sebelumnya semua keluarga BJ Habibie sudah berkumpul di ruang rawat BJ Habibie di Paviliun Kartika, Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD), Jalan Abdul Rachman Saleh, Senen, Jakarta Pusat.
Setelah menjenguk BJ Habibi pada pukul 16.04 WIB. Gubernur Gorontalo sekaligus keponakan BJ Habibie, Rusli Habibie mengatakan semua keluarga sudah dipanggil, terutama anak-anaknya sudah di ruang rawat BJ Habibie.
"Baik mas Ilham mau pun mas Thareq sudah ada. Juga kakak, adik dari BJ Habibie sudah lengkap. Ponakan- ponakan, anak-anak serta cucu-cucunya sudah di kumpulin tadi sama kami," katanya kepada wartawan.
Suasana rumah jenazah RSPAD ketika jenazah BJ Habibie diberangkatkan ke rumah duka, Jakarta, Rabu (11/9).
Rusli mengimbau kepada seluruh rakyat Indonesia untuk mendoakan kesehatan BJ Habibie. Sebab, tadi di ruang rawat BJ Habibie para keluarga sedang mengaji dan mendoakan agar BJ Habibie cepat pulih.
"Saya tidak bisa memberikan keterangan lebih banyak karena saya takut melanggar apa yang di katakan dokter nanti. Di kamar BJ Habibie kira-kira ada delapan orang. Mohon doanya ya," kata dia.
Lalu, saat ia menjenguk BJ Habibie dapat mengangguk tapi kondisinya belum stabil. Alat-alat masih dipasang di tubuhnya. Dengan begitu, ia hanya mengharapkan mukjizat dari Allah SWT untuk kesembuhan BJ Habibie.
BJ Habibie
Rusli melanjutkan seharusnya Ia menjenguk dan menemani BJ Habibie lebih lama dengan keluarga. Tapi ia ada jadwal dengan direktur BPJS Kesehatan untuk memberikan keterangan pers dalam rangka rencana kenaikan iuran BPJS.
"Istri saya masih ada di dalam. Tolong doanya saja ya. Kasihan beliau. Tim dokter ada semua, lengkap. Dipimpin langsung oleh dokter Terawan," ucap dia.