REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fraksi Partai Demokrat di DPR RI siap untuk membantu pemerintahan Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin di parlemen. Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menegaskan, pihaknya hanya mensyaratkan dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf tetap menomorsatukan kepentingan rakyat.
"Saya yakin, Pak Jokowi punya konsep cinta dan pembangunan nasional, Demokrat siap membantu pemerintah jika promasyarakat,” tutur Ibas saat memimpin pembekalan anggota legislatif Demokrat terpilih di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Selasa (10/9).
Partai Demokrat memiliki empat agenda utama selama menjalankan tugasnya di parlemen periode 2019-2024. Keempatnya, yakni mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan, menyediakan lapangan pekerjaan, fokus memberantas kemiskinan, dan mendorong pembangunan. "Inilah yang diperlukan rakyat dan bangsa ini sekarang dan di masa masa yang akan datang," ujar putra sulung Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.
Meskipun mendukung pemerintahan dari dalam kursi perlemen, fraksi Demokrat tetap akan melakukan fungsi kontrol melalui kritik-kritik. Terutama, pada program Jokowi-Ma'ruf yang dinilai partai berlambang bintang mercy itu tidak bermanfaat untuk rakyat.
Menurut Ibas, fraksi Partai Demokrat harus tetap berlaku adil di tengah masyarakat. Secara khusus, Ibas menyampaikan terima kasih kepada seluruh anggota legislatif dari Partai Demokrat yang bisa menduduki kursi legislatif. Sebab, hasil kerja keras mereka dan kader lainnya, Partai Demokrat berhasil meraih lebih dari 10 juta suara pada Pemilu 2019.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf yang juga kembali terpilih menuju Senayan siap mendukung Jokowi-Ma'ruf dari parlemen. "Presiden Jokowi ini didukung, dipilih oleh rakyat, ya berarti ketika sudah terpilih kita harus sama-sama mendukung. Supaya programnya berjalan baik," ujarnya.
Menurutnya, hal itulah yang diharapkan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia berharap semua pihak ikut mendukung pemerintahan periode berikutnya. "Jadi, kita juga dalam demokrasi siapa yang menang harus kemudian kita dukung bersama-sama," ujar Nurhayati.
Ia menegaskan, dukungan ini bukan upaya Partai Demokrat untuk mendapatkan kursi di pemerintahan. Dukungan tersebut murni keinginan partai untuk Indonesia yang lebih baik. Selain itu, dukungan ini juga merupakan instruksi dari Ketua Umum Partai Demokrat SBY saat memberi pidato politik pertama setelah delapan bulan tak muncul di kancah perpolitikan nasional.
Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga mengiyakan sikap fraksi Partai Demokrat tersebut. Putra sulung SBY ini mengatakan, partainya siap mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf karena seharusnya elite politik kembali bersatu pasca-Pemilu 2019. "Semangat Partai Demokrat adalah ingin berkontribusi secara aktual dan ingin memberikan support kepada kepemimpinan dan pemerintahan mendatang," ujar AHY di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Senin (9/9) malam.
Peserta pembekalan Anggota Legislatif Partai Demokrat menyanyikan lagu mars Partai Demokrat saat pembukaan pembekalan Anggota Legislatif Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2019).
AHY menjelaskan, sang ayah menginginkan persatuan di tengah keberagaman Indonesia. Karena, dengan persatuan, Indonesia dapat berkembang ke arah yang lebih baik. "Di antara kita boleh kita berbeda partai politik, boleh kita berbeda identitas, tetapi untuk Indonesia mari kita bersatu dan tentunya untuk tujuan yang baik pula," ujar AHY.
Ia berharap, nilai-nilai persatuan kembali ditanamkan ke diri masyarakat Indonesia usai berkontestasi di Pemilu 2019. Meski tak dapat dimungkiri, politik identitas masih hidup dimanfaatkan segelintir oknum.
Agenda pembekalan anggota legislatif terpilih dari Partai Demokrat dihadiri sekitar 1.453 kader. Turut hadir pula Komandan Kogasma PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan. Sedianya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono akan membuka secara langsung acara pembekalan. Tapi, ia tak jadi hadir karena menjenguk Presiden ketiga Republik Indonesia BJ Habibie.
Meski begitu, SBY tetap dijadwalkan hadir pada pembekalan caleg terpilih Partai Demokrat mulai Selasa (10/9). "Pagi tadi, beliau (SBY) menelepon dan meminta untuk disampaikan untuk kita semua bahwa beliau akan tetap hadir bersama sama kita," ujar Hinca. N nawir arsyad akbar ed: agus raharjo