Selasa 10 Sep 2019 08:30 WIB

Harga Sayuran Anjlok, Petani Sayur Lembang 'Menjerit'

Harga tomat bahkan menurun drastis hingga Rp 500 per kilogram.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Nora Azizah
Petani Sayur / Ilustrasi
Foto: Mahmud Muhyidin
Petani Sayur / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LEMBANG -- Sejumlah harga komoditas sayuran ditingkat petani di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat anjllok akibat musim kemarau yang panjang. Akibatnya, para petani mengalami kerugian karena tidak bisa menutupi ongkos produksi.

Harga normal sayuran sawi dari Rp 4.000 per kilogram menjadi Rp 1.000 per kilogram. Kemudian kembang kol dari Rp 4.000 hingga 5.000 perkilogram menjadi Rp 1.000 perkilogram, kol dari Rp 4.000 per kilogram menjadi Rp 2.000 per kilogram dan letus dari Rp 12.000 menjadi Rp 4.000 per kilogram.

Baca Juga

"Harga sayuran hampir semua komoditas anjlok sejak Juli. Paling anjlok tomat," ujar Ketua Kelompok Tani Tridas Jayasari Desa Cibodas, Kabupaten Bandung Barat, Tihar (48), Selasa (10/9).

Ia mengungkapkan, harga normal tomat sebesar Rp 6.0000 per kilogram. Namun saat ini hanya Rp 500 per kilogram. Akibatnya, para petani tidak memanen tomat dan membiarkannya. Meski kemarau, katanya suplai sayuran dari berbagai daerah melimpah.

Menurutnya, beberapa komoditas yang tidak turun harganya yaitu harga cabai rawit di harga Rp 60 ribu perkilogram dan cabe keriting yang tetap berada di harga Rp 50 ribu perkilogram.

Tihar menambahkan, akibat musim kemarau sebagian petani terpaksa membeli air untuk menyirami tanaman. Sebab air yang berada dilingkungan pertanian mengalami kekeringan. Selain itu katanya ongkos produksi menjadi lebih besar.

Menurutnya, menanam di lahan 100 tumbak maka diperlukan dana menanam dan pupuk sebesar Rp 10 juta, biaya tanam Rp 200 ribu dan bibit serta tenaga kerja Rp 650 ribu. "Para petani rugi karena untuk modalnya saja tidak kembali," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement