REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kerata Api (KA) Bandara rute Bekasi-Soekarno Hatta hanya seumur jagung setelah PT Raillink selaku pengelola kereta bandara secara resmi menghentikan operasional rute tersebut mulai 8 September. Mulai hari ini, warga Bekasi harus kembali menggunakan moda transportasi lain atau menggunakan KA Commuter Line atau KRL berlanjut menyambung KA Bandara jika ingin ke Bandara Soekarno Hatta.
"Mulai pekan depan warga Bekasi sudah tidak bisa memanfaatkan layanan Kerata Api (KA) Bandara dari stasiun Bekasi. Sebab, layanan KA Bandara dari stasiun Bekasi ditiadakan oleh operator KA Bandara Soekarno Hatta yakni PT Raillink selaku pengelola kereta bandara tersebut," kata Humas PT Railink, Diah Suryandari saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (9/9).
Menurut Diah, alasan operator menghentikan atau menghilangkan rute tersebut sebagai upaya stasiun Bekasi untuk mengoptimalkan operasional KA Bandara di Stasiun Manggarai. Operasional KA Bandara akan berpusat di Stasiun Manggarai yang terintegrasi atau tersambung dengan moda transportasi lainnya. Hal itu didukung hampir seluruh rute KRL tersedia di Stasiun Manggarai.
"Stasiun Manggarai diharapkan ke depannya menjadi stasiun sentral di mana akan menjadi integrasi dari berbagai moda seperti KRL, KA Bandara, dan KA jarak jauh serta moda lain di sekitarnya," kata Diah.
PT Railink pertama kali melakukan uji coba perpanjangan layanan KA Bandara dari dan ke Stasiun Bekasi pada medio 2018 lalu. Hadirnya KA Bandara rute Bekasi ini, awalnya diharapkan dapat memberikan manfaat atau pilihan transportasi publik bagi masyarakat, khusus warga Bekasi dan sekitarnya. Untuk tarif sendiri dari Bekasi ke Bandara Soekarno Hatta atau sebaliknya Rp 100 ribu, tarif itu lebih mahal dibanding Damri yang hanya Rp 45 ribu sampai dengan Rp 60 ribu.