REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk pertama kalinya, sebanyak 12 anak didik LPKA Kelas I Kota Tangerang tampil di hadapan publik untuk unjuk kemampuan mereka. Mereka tersebar di beberapa kategori yang dilombakan, seperti lomba kesenian hadrah, musabaqah tilawatil quran (MTQ), hingga lomba dai cilik.
Kasubsie Bimbingan Kemasyarakatan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas 1 Tangerang Tommy Ardy memberikan apresiasi pada panitia Festival Al-Azhom. "Dengan undangan ini, anak-anak bisa unjuk keahlian mereka selama dibina di LPKA," kata Tommy dalam keterangan tertulisnya, Kamis (5/9).
Tommy mengatakan, hal yang membanggakan adalah sepuluh anak didik Lapas dalam satu tim harus bersaing dengan wakil dari negara tetangga. Sebab, Festival Al-Azhom Tangerang juga dihadiri peserta dari Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Kamboja.
Festival Al-Azhom sudah memasuki hari kelima, sejak dibuka oleh Walikota Tangerang Arief Wismansyah pada Sabtu, 31 Agustus 2019 lalu. Gelaran rutin untuk memperingati 1 Muharram tersebut dikemas berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Peserta dari kalangan Lembaga Permasyarakatan (Lapas) khusus anak menjadi yang perdana ikut serta dalam festival ini.
Tahun ini, Pemerintah Kota Tangerang menargetkan 10 ribu pengunjung hadir dari Jabodetabek. Saat ini, festival Al-Azhom telah menjadi sentral pengembangan majelis ilmu dan peradaban Islam serta ajang silahturahim banyak pemuda.