Rabu 04 Sep 2019 23:55 WIB

Lajur Darurat di Sepanjang Tol Cipularang Masih Minim

Lajur darurat di Jalan tol Cipularang, baru ada satu yakni di kilometer 17 jalur B,

Sebuah mobil minibus belum dievakuasi oleh petugas pascatabrakan beruntun di KM 91 Tol Cipularang, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (3/9/2019).
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Sebuah mobil minibus belum dievakuasi oleh petugas pascatabrakan beruntun di KM 91 Tol Cipularang, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (3/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Manajer Servis Lalu Lintas Jasa Marga wilayah Purwakarta-Bandung-Cileunyi, Aryanto, mengakui keberadaan lajur darurat di sepanjang jalan Tol Cipularang masih minim. "Sejak dibangun pada 2005, baru ada satu lajur darurat di Jalan tol Cipularang, di kilometer 17 jalur B," katanya saat konferensi pers pengungkapan kasus kecelakaan beruntun Tol Cipularang, di Mapolres Purwakarta, Rabu (4/9).

Ia menyatakan kalau keberadaan lajur darurat di sepanjang jalan Tol Cipularang yang dibutuhkan lebih dari satu. Karena itu pihaknya sebagai pengelola berencana membangun lintasan darurat di pinggir jalan menurun arah Jakarta. "Kami masih mengevaluasi titiknya di mana saja, karena turunannya panjang, kami akan minta pendapat pihak kepolisian," kata dia.

Baca Juga

Lintasan darurat itu sendiri berfungsi untuk mengantisipasi kendaraan yang lepas kendali seperti rem blong saat melintasi jalan menurun.

Sebagai bentuk antisipasi, Aryanto mengaku pihaknya akan menambah rambu-rambu lalu lintas di lokasi rawan kecelakaan dan memasang spanduk imbauan pengguna jalan tol agar berhati-hati melewati lintasan menurun. Hal tersebut dilakukan pascakecelakaan beruntun di jalan Tol Cipularang Kilometer 91 arah Jakarta pada Senin (2/9) yang melibatkan 20 kendaraan. Beberapa kendaraan terbakar akibat peristiwa itu. Delapan orang meninggal dunia dan puluhan korban lainnya luka-luka dalam kecelakaan tersebut.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement