Selasa 03 Sep 2019 07:02 WIB

Jabar Gandeng PT Perikanan Nusantara Ekspor Ikan Nelayan

Perinus akan membeli ikan tangkapan nelayan dengan harga layak.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Nelayan mengangkut hasil tangkapan ikannya ke Tempat Pelelangan Ikan Beba, Takalar, Sulawesi Selatan, Jumat (23/8/2019).
Foto: Antara/Arnas Padda
Nelayan mengangkut hasil tangkapan ikannya ke Tempat Pelelangan Ikan Beba, Takalar, Sulawesi Selatan, Jumat (23/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) menandatangani nota kesepahaman dengan PT Perikanan Nusantara (Persero) untuk peningkatan produk dan produktivitas perikanan. Salah satu kerja samanya, membantu nelayan asal Jabar untuk mengekspor ikan hasil tangkapan ke luar negeri.

Kerja sama ini sebagai bentuk realisasi program Jabar Go To East yang digagas Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Nota kesepahaman tersebut ditandatangani langsung oleh Ridwan Kamil, bersama Direktur Utama PT Perikanan Nusantara (Persero) atau Perinus, M Yana Aditya, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (2/9).

Menurut Ridwan Kamil, nantinya, hasil tangkapan ikan dari para nelayan Jabar akan dibeli oleh Perinus dengan harga yang sangat memadai.“Kami bermitra dengan PT Perikanan Nusantara (BUMN) untuk menjadi off-taker, hasil-hasil nelayan Jawa barat supaya tidak kebingungan (menjual ikan hasil tangkapan) dan mendapatkan harga yang layak,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Kerja sama yang kedua di bidang teknologi. Terutama cold storage bisa menahan kualitas kesegaran ikan dalam jangka lama. "Juga kami akan perbanyak dengan standar yang sudah dimiliki,” katanya.

Emil mengatakan, kerja sama dengan Perinus merupakan upaya konkret lainnya melalui program Jabar Go To East. Sebelumnya, Pemprov Jabar sudah menjalin kerja sama penangkapan ikan bersama dengan Pemerintah Daerah Provinsi Maluku Utara di daerah timur Indonesia.

Melalui program ini, untuk tahap awal akan dikirim empat sampai lima kapal nelayan asal Indramayu ke Maluku Utara, dengan ukuran kapal 30 GT. Diharapkan upaya ini bisa memberikan peningkatan kesejahteraan bersama para nelayan di Maluku Utara dan nelayan di Jabar sebagai mitra.

Emil menjelaskan, menariknya dengan kerja sama ini hasil tangkapan ikannya tidak usah balik lagi ke Jawa Barat untuk dijual karena perjalanannya jauh dan panjang. "Tapi, nanti oleh sistem Perikanan Nusantara dibeli di lokasi yang berdekatan dengan Maluku Utara, karena punya tempat di Pulau Bacan dan bisa langsung diekspor, seperti ke Jepang,” katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement