Jumat 30 Aug 2019 19:59 WIB

Bima Puji Emil Soal Persiapkan Pemindahan Ibu Kota Jabar

Bima menilai Emil telah mempersiapkan pemindahan ibu kota Jabar dengan dengan baik.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Andi Nur Aminah
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Foto: Dok Istimewa
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto memuji persiapan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam pemindahan ibu kota Jawa Barat. Menurutnya, kemampuan Gubernur Jabar yang akrab disapa Emil dalam bidang tata kota sudah sangat teruji.

"Pak Gubernur itu kan ahli tata kota, arsitek, sekaligus mantan Wali Kota Bandung. Jadi pemahamannya pasti lengkap," kata Bima dalam keterangannya, Jumat (30/8).

Baca Juga

Dari segi perencanaan dan konsep, Bima berpendapat, Emil telah mempersiapkan pemindahan ibu kota dengan dengan baik. Sehingga, Bima menilai, pemindahan ibu kota Jabar akan berhasil mengatasi permasalahan yang ada.

Sebagai wali kota, Bima mengatakan, akan mendukung upaya pemerintah provinsi dalam melakukan pemindahan ibu kota. Dia menyebut, rencana pemerintah provinsi (pemprov) Jabar merupakan keputusan yang tepat. "Yang terpenting bagaimana nanti daerah di Jawa Barat terakses dan terkoneksi dengan kota lain di Jawa Barat," ujarnya.

Apalagi, lanjut Bima, Jawa Barat telah melakukan pembangunan kereta cepat (high speed rail) di Stasiun Tegalluar untuk jalur Jakarta-Bandung. Nantinya, jalur tersebut diharapkan dapat memangkas jarak dan mengurai kemacetan.

"Apalagi sudah tersambungkan dengan kereta cepat di sana. Tinggal dikoneksikan gitu aja. Tapi yang penting, dilakukan kajian yang matang," ucapnya.

Diketahui, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merencanakan pemindahan ibu kota provinsi Jawa Barat. Secara fisik, Emil menjelaskan, Kota Bandung sudah tidak lagi cocok sebagai pusat pemerintahan.

Emil mengatakan, masih terpisah-pisahnya kantor pemerintahan provinsi Jawa Barat di berbagai lokasi di Kota Bandung membuat roda pemerintahan tidak produktif. Oleh karena itu, Emil menargetkan kajian pemindahan ibu kota Jabar bisa dilakukan dalam enam bulan ke depan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement