REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Direktur Pengendalian Karhutla Raffles Panjaitan mengklaim, efek karhutla terhadap satwa hingga saat ini tak mengakibatkan satwa meninggalkan habitatnya. Namun apabila terdapat satwa yang keluar dari habitat hutannya, maka pemerintah siap menindaklanjuti.
Diketahui, sebanyak dua kelompok gajah liar asal Sumatera keluar dari habitatnya di Taman Nasional (TN) Tesso Nilo. Keluarnya kawanan gajah tersebut diduga akibat karhutla yang terjadi di kawasan konservasi. Sebelumnya juga diketahui, seekor harimau Sumatera juga terlihat berada di kompleks perusahaan minyak Chevron, Rabu (7/8) lalu yang diduga akibat karhutla.
“Sejauh ini masih aman, enggak ada satwa-satwa yang berkeliaran. Yang kemarin, harimau itu sudah dikembalikan ke konservasi,” ujar Raffles, di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta, Kamis (29/8).
Raffles mengatakan, dampak karhutla seperti jerebu sudah mulai menipis. Hal itu lantaran turunnya hujan lebat di sejumlah wilayah-wilayah karhutla. Menurut dia, jerebu karhutla mereda akibat hujan yang berlangsung beberapa hari terakhir dan membuat jarak pandang semakin membaik.
Berkaitan dengan itu, pihaknya juga menegaskan aktivitas logistik dan transportasi tetap berjalan dengan normal. Dia menggarisbawahi, meski jerebu sudah mulai mereda pemerintah akan terus mengupayakan pemadaman api dengan melakukan water boombing dengan tim teknis di lapangan.
Advertisement