REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pemerintah Kota Bandung akan memulai kembali proyek revitalisasi Pasar Cihaurgeulis di Jalan Surapati. Proyek ini awalnya dimulai pada tahun 2017 namun mengalami kendala sehingga harus mangkrak selama dua tahun.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana menuturkan revitalisasi Pasar Cihaurgeulis siap dilanjutkan. Pemerintah telah menyelesaikan kendala perizinan yang sebelumnya menghambat pembangunan. Ditargetkan revitalisasi selesai dalam empat bulan ke depan.
“Kita mulai lagi (revitalisasi) dan akan selesai dalam waktu 4 bulan," kata Yana Mulyana seperti dalam siaran persnya, Rabu (28/8).
Yana mengungkapkan, pembangunan Pasar Cihaurgeulis sebenarnya terus berproses. Namun sempat tertunda karena harus mengantongi rekomendasi Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG) Kota Bandung. Rekomendasi dari TABG Kota Bandung menjadi salah satu syarat pembangunan gedung dengan luas bangunan 5.000 meter.
Saat ini, kata dia, secara struktur sudah mengantongi rekomendasi arsitektur. Proses administrasi yang sempat menghambat pembangunan juga semuanya sudah selesai. Sehingga pembangunan bisa segera dilanjutkan.
Berdasarkan rencana, pasar ini akan terdiri dari 4,5 lantai. Lantai dasar untuk pedagang keringan, lantai 1 (pedagang basahan), lantai 2 (pedagang keringan), dan terakhir untuk para pengrajin sentra kaos Suci. Pasar ini akan terdiri dari 540 ruang dagang. Jumlah tersebut akan ditempati oleh 380 pedagang lama. Sedangkan sisanya untuk pengrajin sentra kaos Suci yang juga akan ditampung di dalam pasar.
"Pengrajin kaos Suci juga diharapkan bisa masuk ke sini. Karena diperkirakan, para pengrajin sentra kaos akan tergusur oleh proyek BUTR (Bandung Intra Urban Toll Road). Jadi kita siapkan di sini," kata dia.
Seperti diketahui, proyek BIUTR ini merupakan pembuatan jalan tol dalam Kota Bandung mulai dari Tol Pasteur kemudian menyusuri jalan utama wilayah utara menyusuri Jalan Pasupati ke Jalan PHH Mustopa (Suci), melewati Cicaheum dan sejalur Jalan AH Nasution menuju Ujungberung.
Sementara itu, Pjs Dirut PD Pasar Lusi Lesminingwati menuturkan, revitalisasi Pasar Cihaurgeulis menghabiskan anggaran sekitar Rp29,5 miliar. Pihaknya telah memulai proses lelang sejak 2017 lalu. Namun karena ada kendala dari sisi perizinan, proses revitalisasi sempat terhambat.
"Nanti nuansa modern menghiasi Pasar Cihaurgeulis. Bagian depan akan ada ornamen Paris Van Java. Setiap lantai dilengkapi toilet dan tempat ibadah. Ada pemisahan loading barang basah dan kering," tutur Lusi.
Sementara itu, Arsitek Perencana Pasar Geulis, Wahyu Edi Suwarno mengungkapkan, pasar ini dirancang untuk hemat energi. Dengan lebar 27 meter dan panjang 50 meter, sinar matahari akan tembus ke dalam pasar. Hal itu bisa menghemat penggunaan listrik.
"Kita memang merancangnya agar menjadi pasar rakyat. Meski pasar rakyat tetapi ditata dengan suasana yang lebih menarik," jelasnya.
Tak hanya itu, konsep hijau juga bakal hadir di pasar ini. Wahyu mengungkapkan, di lantai basahan akan ditata dengan konsep hijau.
"Idealnya dihadirkan tanaman hidroponik. Tetapi dengan anggaran yang ada, kita gunakan dengan yang lebih terjangkau," jelasnya.