REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menegaskan TNI tidak memberikan ruang atau tempat kepada perilaku serangan rasial. "Yang jelas TNI tidak berikan ruang kepada perilaku rasis," katanya usai menggelar rapat tertutup bersama Kapolri Jenderal Pol M Tito Karnavian di Mapolda Papua, Kota Jayapura, Selasa (27/8).
Menurut dia, terkait ujaran kebencian atau rasial di Surabaya, Jawa Timur, TNI telah menahan dan memeriksa dua orang prajuritnya. "Dari TNI ada dua orang, saat ini masih diperiksa. yang pertama itu, Danramil yang tidak mengindahkan perintah dan kedua Babinsa, jadi ada dua orang ini lagi pendalaman," katanya.
Dalam peristiwa tersebut, kata dia, ada juga perorangan dari ormas setempat yang diduga mengumbar kalimat rasis. "Dalam satu tempat ada juga ormasm tapi perorangan yah, ada banyak sekali warga di situ, ini kita dalami. Siapa yang teriak rasis, ini terus kita kejar," katanya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menggelar pertemuan tertutup di Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Papua di Kota Jayapura, Selasa petang. Namun sebelum itu, Kapolri dan Panglima TNI shalat bersama di Masjid Al Mukmin di lingkungan Mapolda Papua.
Terlihat masuk dalam ruang rapat di Rastra Samara, diantaranya Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf A Rodja, Danjen Kopasus Mayjen TNI Chantiasa, Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Irham, Asrena Kapolri Irjen Pol Martuani Sormin dan Kabinda Papua Brigjen TNI Napoleon serta sejumlah pejabat dari Mabes Polri. Rapat tersebut berlangsung kurang lebih sejam yang membahas soal insiden yang belakangan ini terjadi di Papua dan Papua Barat.