REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- - Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso menilai rancangan ibu kota negara baru yang rencananya akan berada di Kalimantan Timur (Kaltim) dilombakan saja. Hal itu seperti dilakukan terhadap Ibu Kota Australia, Canberra. "Karakteristik kota pengganti Jakarta, menurut saya dilombakan saja seperti Canberra, itu (rancangan) kota dilombakan dan insinyur Amerika yang menang," ucap Sutiyoso di Jakarta, Senin (26/8).
Menurut Bang Sutiyoso, Indonesia bisa meniru Australia dalam membangun Canberra. Di mana, menurut gubernur lima presiden tersebut, Canberra didirikan dari tanah kosong yang luas dengan berbagai fasilitas pendukung yang dibangun dengan terencana.
Bang Yos menyebut wacana pemindahan ibu kota ini merupakan kebijakan yang sudah lama. Mulai dari era Presiden Soekarno dan era Presiden Soeharto yang tidak pernah terlaksana karena lebih banyak terkendala biaya.
"Kalau pemerintah sekarang menganggap sudah punya biaya, ya kita dukung, kenapa tidak. Paling tidak itu akan mengurangi beban Jakarta," ucapnya.
Sutiyoso mengatakan Jakarta merupakan kota yang memiliki banyak fungsi yang tidak hanya sebagai pusat pemerintahan. Tapi juga pusat keberagaman, ekonomi, budaya, pendidikan dan lainnya.
"Jika sudah meninggalkan masalah-masalah yang sulit (pemerintahan). Nantinya kemacetan, kekumuhan, kriminalitas, itu bebannya akan berkurang. Tapi yang bisa menilai kita saatnya pindah itu pemerintah. Karena biaya tidak kecil," ucap dia menambahkan.
Pemerintah Indonesia sudah memutuskan Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kertanegara, di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai kawasan untuk ibukota baru pemerintahan.