REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) membentuk klaster kesehatan untuk mendukung penanggulangan krisis saat terjadi bencana alam atau bencana sosial.
"Tim ini awalnya sudah ada di setiap puskesmas dan kini akan diperluas hingga ke seluruh kecamatan sehingga bisa lebih optimal lagi melakukan pencegahan dan penanganan bencana," kata Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tulus Muladiyono, Senin (26/8).
Tulus menjelaskan, klaster kesehatan untuk penanggulangan krisis dalam bencana mencakup camat, lurah, puskesmas, organisasi perangkat daerah, kader kesehatan, dan tokoh masyarakat. "TNI dan Polri pun kita libatkan. Semua pihak ini diharapkan bisa bahu-membahu dalam hal program penanggulangan krisis kesehatan yang akan dilaksanakan nantinya," katanya.
Dia menambahkan klaster kesehatan akan siaga di tujuh kecamatan. Ia menjelaskan upaya mitigasi dan antisipasi bencana sangat penting. Gugus tugas kesehatan, menurut dia, antara lain akan menghitung perkiraan kebutuhan bantuan berdasarkan peta kerawanan bencana.
"Nah itu akan menghitung kebutuhan. Kayak misalkan ada balita yang memerlukan susu, popok, dan segala macam. Kita bisa mengalokasikan," katanya.
Ia menjelaskan klaster kesehatan akan menjalankan tugas mulai dari pencegahan hingga penanggulangan, mulai dari mitigasi, evakuasi, sampai rehabilitasi. Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan dia sudah menginstruksikan pejabat instansi terkait menjalankan upaya-upaya mitigasi dan antisipasi bencana.