Senin 26 Aug 2019 13:17 WIB

Disebut HRS tak Paham Pancasila, Ini Respons Petinggi BPIP

Hariyono menilai untuk mengarusutamakan Pancasila, warga harus hormati keberagaman.

Rep: Febryan. A/ Red: Teguh Firmansyah
Plt Kepala BPIP Hariyono didampingi Direktur Sosialisasi Komunikasi dan Jaringan BPIP Aris Heru Utomo.
Foto: Erik PP
Plt Kepala BPIP Hariyono didampingi Direktur Sosialisasi Komunikasi dan Jaringan BPIP Aris Heru Utomo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Plt Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Hariyono mengatakan, pihaknya tak ingin terjebak untuk memberikan tanggapan terhadap semua kritikan dari masyarakat. Hal itu disampaikan menyusul kritikan keras yang dilontarkan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab yang menyebut BPIP diisi oleh orang yang tak memahami Pancasila dan untuk itu sebaiknya dibubarkan saja.

"Kami fokus bekerja sesuai tugas. Biar masyarakat yang menilai. Saran dan kritik dari masyarakat akan kami gunakan untuk mengacu kerja tanpa harus terjebak untuk memberikan tanggapan secara lisan," ujar Hariyono kepada Republika.co.id, Ahad (25/8).

Baca Juga

Hariyono menambahkan, Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa harus tetap diperjuangkan bersama. Ia pun berpendapat masyarakat sudah memahami pentingnya Pancasila.

Menurut Hariyono, untuk mengarusutamakan Pancasila, masyarakat harus menghormati keberagaman yang penuh dengan toleransi. Sehingga, persatuan dan kesatuan bangsa dapat dirawat dengan baik.

Selain itu, kata dia, masyarakat juga harus taat hukum dan tidak main hakim sendiri dalam setiap permasalahan yang ada. "Pemerintah (juga) harus bertindak tegas dan bijak dalam menegakkan hukum," ujar Hariyono.

Sebelumnya, Habib Rizieq melontarkan kritik keras terhadap BPIP dalam rekaman pidatonya yang ditayangkan saat acara milad ke-21 FPI pada Sabtu (24/8) lalu. Rizieq menuding anggota BPIP tidak sama sekali memahami Pancasila.

Badan khusus yang dibentuk Presiden Joko Widodo itu, kata Rizieq, hanya menghabiskan anggaran negara untuk mengaji anggotanya. Terlebih, kata Rizieq, BPIP telah membiarkan Pancasila bergeser dari dasar negara menjadi pilar negara saja.

"Makanya jangan salahkan orang saat ini menyebut bahwa BPIP adalah Badan Pengkhianat Ideologi Pancasila sehingga harus dibubarkan. Karena bukan hanya pemborosan uang negara, tapi juga sangat berbahaya buat eksistensi Pancasila sebagai dasar negara,” kata Rizieq dalam pidatonya yang disiarkan langsung di saluran Front TV.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement