Senin 26 Aug 2019 02:24 WIB

Selama 2019, 582 Rumah di Sukabumi Rusak Akibat Bencana

Ratusan rumah itu rusak mulai dari rusak berat hingga ringan.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Karta Raharja Ucu
Rumah warga di Kampung Pangkalan RT 23 RW 05 Desa Padaasih, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi rusak berat akibat gempa 6,1 SR Lebak Banten Selasa (23/1).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Rumah warga di Kampung Pangkalan RT 23 RW 05 Desa Padaasih, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi rusak berat akibat gempa 6,1 SR Lebak Banten Selasa (23/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Sebanyak 582 unit rumah di Kabupaten Sukabumi mengalami kerusakan akibat berbagai bencana. Data tersebut berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi di sepanjang Januari hingga Juli 2019.

"Total jumlah rusak akibat bencana di sepanjang Januari-Juli sebanyak 582 unit," ujar Koordinator Pusadalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna kepada wartawan, Ahad (25/8). Rinciannya sebanyak 197 unit rusak berat, 223 rusak sedang dan rusak ringan 162 unit.

Menurut Daeng, pada Januari rumah rusak berat sebanyak 76 unit, rusak sedang 59 unit, dan rusak ringan 91 unit. Selanjutnya, Februari 2019 rusak berat sebanyak 37 unit, rusak sedang 67 unit, dan rusak ringan sebanyak 27 unit.

Pada Maret, rusak berat sebanyak 9 unit, rusak sedang 13 unit, dan rusak ringan 18 unit. Berikutnya, pada April rusak berat sebanyak  23 unit, rusak sedang 56 unit, dan rusak ringan 6 unit. 

Selanjutnya pada Mei rusak berat sebanyak 12 unit, rusak sedang 14 unit, dan rusak ringan sebanyak 2 unit. Terakhir pada Juni rusak berat sebanyak 7 unit, rusak sedang 1 unit, dan rusak ringan 1 serta pada Juli rusak berat sebanyak  33 unit, rusak sedang sebanyak 13 unit, dan rusak ringan sebanyak 18 unit.

Ratusan rumah rusak itu sebagian besar diakibatkan karena bencana longsor. "Dari data yang ada longsor tetap mendominasi dibandingkan dengan yang lain," ujar Daeng Sutisna. Total bencana dalam kurun waktu Januari hingga Juli mencapai sebanyak 398 kejadian.

Rinciannya, kata Daeng, kebakaran 54 kejadian, longsor 223 kejadian, banjir 28 kejadian, angin kencang 61 kejadian, pergerakan tanah 12 kejadian, dan lain-lain 8 kejadian serta kekeringan satu kejadian. Sementara jumlah bencana paling banyak terjadi pada bulan Januari yakni 126 kejadian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement