Ahad 25 Aug 2019 16:58 WIB

Polisi Selidiki Temuan Dua Mayat Terbakar dalam Minibus

Minibus bernomor polisi B 2983 SZH yang terbakar di Kampung Bondol, Sukabumi.

[ilustrasi] Mobil terbakar.
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
[ilustrasi] Mobil terbakar.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Polsek Cidahu menyelidiki temuan dua sosok mayat dengan kondisi terikat dan hangus di dalam minibus Suzuki MPV bernomor polisi B 2983 SZH yang terbakar di Kampung Bondol, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Bahkan, satu dari dua mayat itu kondisinya sudah berupa tulang belulang.

"Kami masih melakukan penyelidikan atas kasus yang terjadi di Desa Pondokkaso Tengah, Kecamatan Cidahu dan belum bisa memberikan keterangan secara utuh," kata Kapolsek Cidahu AKP Afrizal kepada wartawan, di Sukabumi, Ahad (25/8).

Informasi yang dihimpun, kasus penemuan mayat ini berawal saat warga melihat mobil dalam kondisi terbakar di sekitar semak-semak. Masyarakat yang terus mengerumuni mencoba memadamkan api yang membakar seluruh bagian minibus itu.

Namun, saat api sudah mulai padam, warga terkejut karena di bagian jok belakang ditemukan dua mayat yang sudah hangus karena ikut terbakar di dalam mobil itu. Bahkan, kondisi kedua korban mengenaskan karena sudah tidak bisa dikenali, namun tangan kedua mayat itu dalam kondisi terikat.

Hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan belum bisa memastikan penyebab kedua orang itu ikut terbakar di dalam minibus. "Penyebab pastinya apakah terbakar atau dibakar masih dalam penyelidikan, nanti kita informasikan lagi dan ini masih di TKP," ujarnya pula.

Salah seorang warga sekitar, Abdul Moen mengatakan kejadian awalnya ia tidak mengetahui, hanya saja penasaran saat melintas di lokasi banyak warga yang mengerubuti mobil minibus yang sudah hangus terbakar itu. Tetapi, yang menjadi pusat perhatian warga ternyata tertuju pada dua sosok mayat dalam kondisi hangus di jok paling belakang minibus itu.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement