REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Lalu lintas jalur selatan yang menghubungkan Bandung-Yogyakarta, untuk sementara tak bisa melalui jalur utama di kota Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas. Seluruh kendaraan, akan dialihkan melalui jalur lingkar Sumpiuh.
''Keputusan ini diambil karena saat ini sedang dilakukan pembangunan jembatan KA double track di atas jalan raya tersebut,'' jelas Kepala Bidang Bina Keselamatan Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Banyumas R Hermawan, Ahad (25/8).
Dia menyebutkan, penutupan jalan tersebut diperkirakan akan berlangsung selama dua bulan. ''Penutupan ruas jalan, mulai dilaksanakan mulai hari ini (Ahad, 25/8), dan diperkirakan baru akan dibuka kembali pada 25 Oktober 2019,'' tambahnya.
Menurutnya, penutupan jalur utama lintas selatan di Sumpiuh ini tidak akan sampai mengganggu pengguna jalan, karena sudah ada jalan lingkar yang mengitari Kota Sumpiuh. Kondisi jalan lingkar juga dalam kondisi baik dan cukup memadai untuk dilintasi kendaraan besar.
Sedangkan bagi masyarakat sekitar yang beraktivitas di wilayah sekitar kota Kecamatan Sumpiuh, juga terdapat jalan alternatif yang bisa dilalui menuju kota kecamatan ini. ''Kami sudah melakukan musyawarah dengan perwakilan masyarakat sekitar mengenai rencana penutupan jalan tersebut. Kammi juga telah menyiapkan sejumlah jalur yang dapat digunakan warga lokal untuk beraktivitas,'' jelasnya.
Selain jalan lingkar, Hermawan juga menyebutkan, ada jalan alternatif lain yang bisa digunakan bagi pengendara dari arah Bandung menuju Yogyakarta maupun sebaliknya, dengan melalui jalur selatan-selatan. Jalan alternatif ini dengan melalui wilayah Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap, Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen, hingga kemudian menyusuri pantai selatan hingga wilayah Yogyakarta.
Dia menyebutkan, beberapa waktu lalu ruas jalan tersebut juga pernah dilakukan penutupan karena akan dilakukan pembangunan kontruksi jembatan KA double track. ''Penutupan jalan kali ini, merupakan kelanjutan untuk menyelesaikan pekerjaan pembangunan jalur ganda,'' jelasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika